![Logo Header Antaranews Jateng](https://jateng.antaranews.co/img/logo-antarajateng.jpg)
Kemdiktisaintek rancang riset pendukung Program Makan Bergizi Gratis
![Image Print](https://img.antaranews.com/cache/1200x800/2025/02/11/IMG_20250211_140713.jpg)
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) RI tengah merancang berbagai upaya riset terkait hal-hal pendukung dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi program prioritas Presiden RI Prabowo Subianto.
Dalam kegiatan diskusi bersama media di Kantor Kemdiktisaintek, Jakarta, Selasa, Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan (Dirjen Risbang) Kemdiktisaintek RI Fauzan Adziman mengatakan sejumlah hal pendukung Program MBG seperti bahan pangan juga alat-alat penyimpanan dan pengolahan makanan menjadi sejumlah hal yang disoroti dalam program riset ini.
"Biasanya alat-alat ini kita suplai dari luar negeri. Nah ini komponen-komponen untuk mesin-mesin atau juga alat-alat di dapur ini mulai kita identifikasi," katanya.
Fauzan menyebutkan program riset ini nantinya tidak hanya dilakukan di perguruan tinggi reguler, namun juga perguruan tinggi vokasi hingga masyarakat desa dalam rangka penguatan UMKM dan upaya industrialisasi desa.
"Jadi UMKM kita tingkatkan nilai tambahnya supaya nanti bisa menghasilkan alat-alat yang sesuai dengan standar yang dibutuhkan," ujarnya.
Dalam hal logistik bahan pangan yang diperlukan dalam MBG, Fauzan memaparkan pihaknya juga mengembangkan sistem pertanian klaster, yang diterapkan dengan menyesuaikan kebutuhan dari suatu wilayah.
Dalam implementasinya, jelas dia, pihaknya mengarahkan sejumlah perguruan tinggi di Indonesia dalam melakukan pendampingan terhadap masyarakat.
"Jadi, fungsi dari kampus adalah meningkatkan pendampingan dengan baik itu pertanian dan juga perkebunan. Sehingga solusi yang dibuat secara lokal itu bisa mengatasi masalah-masalah atau distribusi di desa-desa tersebut," paparnya.
Fauzan menyebutkan salah satu yang menjadi pembahasan adalah penyediaan susu kemasan, yang dinilai menjadi salah satu bagian termahal pada satu porsi MBG.
"Kita lagi mencari jalan supaya di setiap desa ada yang bisa memproses susu dengan alat-alat yang kita kembangkan di desa itu," lanjutnya.
Terkait hal tersebut, Direktur Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Kemdiktisaintek I Ketut Adnyana menjelaskan pihaknya juga memperkuat riset bibit unggul.
"Tentu kita akan mengajak teman-teman di perguruan tinggi untuk meneliti dan menemukan bibit-bibit unggul dengan menerapkan salah satunya ilmu bioteknologi termasuk biogenomik untuk mendapatkan bibit-bibit unggul," ucap I Ketut Adnyana.
Baca juga: Prabowo pastikan MBG terus disempurnakan hingga jangkau seluruh anak
Pewarta : Sean Filo Muhamad
Editor:
Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2025