![Logo Header Antaranews Jateng](https://jateng.antaranews.co/img/logo-antarajateng.jpg)
Sekda Jateng pastikan efisiensi anggaran tidak berdampak hal esensial
![Image Print](https://img.antaranews.com/cache/1200x800/2025/02/12/1000702704.jpg)
Semarang (ANTARA) - Sekretaris Daerah Jawa Tengah Sumarno mengatakan bahwa efisiensi anggaran yang diinstruksikan pemerintah pusat tidak akan berdampak terhadap hal-hal yang bersifat esensial, seperti penghematan air, listrik, dan jam kerja aparatur sipil negara (ASN).
"Kami belum sampai ke sana. Kalau masalah efisiensi sumber daya, seperti listrik, air, sebenarnya tiap bulan sudah melakukan itu, karena monitoring dari SDM sudah dilakukan," katanya, di Semarang, Rabu.
Terkait kendaraan dinas, ia mengatakan selama ini perjalanan dinas yang dilakukan oleh Pemprov Jawa Tengah sudah efisien sejak dulu dengan mengikuti standar Kementerian Keuangan.
"Kalau masalah perjalanan dinas, kami di Jateng dari dulu sudah lakukan secara efisien, karena apa? Pemerintah daerah masing-masing bisa menentukan standar sendiri. Kami dari dulu sudah mengikuti standar dari Kemenkeu," katanya.
Ia mengatakan bahwa mobilisasi juga sangat penting dan esensial dilakukan karena banyak aktivitas yang dilakukan di 35 kabupaten/kota yang tersebar di Jateng.
"Kami di pemprov banyak aktivitas yang dilakukan di kabupaten/kota, tentu saja kami butuh mobilisasi. Kalau perjalanan dinas di Jateng mungkin bisa dibandingkan dengan provinsi lain, kita sudah cukup efisien," katanya.
Ia mencontohkan bahwa perjalanan dinas ada yang memang diperlukan dan bersifat mendesak oleh jajaran organisasi perangkat daerah (OPD).
"Perjalanan dinas ada yang memang diperlukan, misalnya dari BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) yang harus ke tempat bencana. Itu tentu saja butuh kendaraan, BBM (bahan bakar minyak)," tegas dia.
Karena itu, ia berharap agar jangan sampai efisiensi yang diperintahkan justru berujung menganggu hasil yang ingin dicapai.
"Kalau bicara efisiensi itu jangan sampai merelokasi anggaran ini-itu, tapi ujungnya menganggu 'output' yang ingin dicapai, kan susahnya itu. Itulah yang kita butuh lebih cermat lagi untuk melakukan efisiensi," katanya.
Ia menjelaskan bahwa sebenarnya tak akan ada pemangkasan anggaran dalam pelaksanaan Inpres Efisiensi tersebut, tetapi akan ada realokasi anggaran untuk kegiatan yang sifatnya lebih prioritas.
Pemangkasan yang ada mengacu pada Inpres Efisiensi, kata dia, adalah dana transfer 2025 sebesar Rp127 miliar dari pemerintah pusat kepada Pemprov Jawa Tengah.
"Sebenarnya enggak ada pemangkasan, kan direalokasi untuk kegiatan lain yang lebih prioritas. Kami tidak memangkas anggaran, tapi ada pemangkasan dana transfer di tahun 2025 (dari pemerintah pusat, red.), ada pengurangan sebesar Rp127 miliar, itu lah yang akan kami sesuaikan," katanya.
Namun, Sumarno mengaku sejauh ini belum ada petunjuk teknis (juknis) perihal Inpres Efisiensi tersebut meski Presiden sudah menyebutkan beberapa hal yang dilakukan efisiensi, di antaranya perjalanan dinas dan kegiatan studi banding.
Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor:
Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2025