Jatuhnya Pesawat Latih AAU Kerana Human Error
Senin, 16 Januari 2012 16:18 WIB
"Jadi penyebab dugaan besar kita adalah human error. Jatuh karena manuver terlalu rendah," katanya, saat menghadiri Rapat Pimpinan Kementerian Pertahanan di Jakarta, Senin.
Meski begitu, lanjut KASAU, pihaknya masih terus menyelidiki penyebab pastinya. Imam mengaku mayoritas kecelakaan pesawat latih disebabkan kesalahan manusia karenanya pihaknya tidak akan putus asa untuk memperbaiki hal itu.
"Memang disiplin kita tidak seperti di negara-negara maju karena mayoritas kecelakaan pesawat latih adalah human error," ujar Kasau.
Menurut Imam, pesawat yang dipakai pemula merupakan pesawat buatan tahun 1977. Meski sudah tua, tapi pesawat-pesawat itu masih dalam kategori layak pakai.
"Kita terus melakukan perawatan sesuai standar operasional dan servis berkala," jelasnya.
Pesawat latih TNI Angkatan Udara jenis T-34 Charlie dengan nomor LD 3417 jatuh berkeping-keping di Dusun Jetis, Kedungsari, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat (6/1).
Akibat peristiwa itu, pilot yang merupakan satu-satunya orang dalam pesawat itu, Kapten (Pnb) Ali Mustofa (30), tewas. Ali merupakan instruktur terbang di Pangkalan TNI AU (Lanud) Adisutjipto, Yogyakarta.
Pesawat itu diterbangkan oleh Ali dari Yogyakarta sebagai bagian dari latihan rutin.
Insiden tersebut menyebabkan badan pesawat pecah. Serpihannya berserakan di persawahan, pepohonan, dan tebing. Secara umum, potongan pesawat berjumlah tiga buah yang terdiri dari bagian kokpit, sayap, dan bagian belakang.
Pesawat merupakan buatan Beechcraft Corporation, Amerika Serikat, tahun 1977 itu terbang dengan misi latihan "proficiency" rutin. Sebelum terbang, pesawat dalam keadaan baik.
Pewarta : -
Editor:
Totok Marwoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024