Dompet Dhuafa galakkan pembagian ratusan paket sayur gratis

Senin, 10 Maret 2025 14:45 WIB

Pembagian sayur gratis oleh Dompet Dhuafa. (ANTARA/HO-Dompet Dhuafa)

Semarang (ANTARA) - Dompet Dhuafa Jawa Tengah menggalakkan pembagian sayur gratis untuk membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pangan, sekaligus membantu petani yang terdampak penurunan harga.

Pembagian sayur gratis dari Dompet Dhuafa berlangsung di Perumahan Permata Majapahit, Semarang Timur, Minggu (9/3), dengan membagikan sebanyak 150 paket sayur kepada masyarakat sekitar.

Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Jateng Ahmad Zaini menyebutkan setiap paket sayur yang dibagikan berisi berbagai jenis sayuran segar seperti kubis, sawi, pokcoy, tomat, wortel, timun dan lain-lain.

Menurut dia, kegiatan pembagian sayur gratis dilakukan sebagai respons terhadap penurunan harga sayur yang signifikan, yang merugikan petani.

Meskipun harga sayur di tingkat petani turun, harga di tingkat konsumen tetap tinggi karena mahalnya biaya distribusi dari desa ke kota.

Itulah, kata dia, penyebab petani kesulitan menjual hasil panen mereka dengan harga yang layak.

Oleh karena itu, Dompet Dhuafa Jateng bekerja sama dengan komunitas Sayur Berkah untuk membeli hasil panen petani dalam jumlah besar dan membagikannya secara gratis kepada masyarakat.

"Bahwa program ini terlaksana berkat kolaborasi dan dukungan dari infak donatur yang peduli terhadap kesejahteraan petani dan masyarakat," katanya.

Kegiatan tersebut melibatkan Dompet Dhuafa Jateng, komunitas Sayur Berkah, serta para donatur yang memberikan infak untuk mendukung program tersebut.

“Pembagian sayur gratis ini dilakukan di Perumahan Permata Majapahit, Semarang Timur pada Minggu (9/3), mulai pukul 09:00 - 10:00 WIB. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu masyarakat sekitar dan meringankan beban mereka yang terdampak krisis harga sayur," tambah Zaini.

Dengan membagikan sayur gratis kepada warga, Dompet Dhuafa Jawa Tengah tidak hanya membantu memenuhi kebutuhan pangan masyarakat, tetapi juga memberikan dukungan langsung kepada petani yang mengalami kerugian akibat penurunan harga.

Selain itu, program tersebut juga memastikan bahwa hasil panen yang berlebih tidak terbuang sia-sia.