
Pabrik semen bernilai Rp6 triliun bakal dibangun di Wonogiri

Semarang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyebutkan bakal ada pembangunan pabrik semen dengan investasi senilai Rp6 triliun di Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri yang menyerap ribuan tenaga kerja.
Gubernur Jateng Ahmad Luthfi, di Semarang, Selasa, menegaskan bahwa pihaknya memberikan "karpet merah" kepada investor, dengan catatan memenuhi semua persyaratan dan menguntungkan masyarakat.
"Investasi kami kawal asal aturan-aturannya dipenuhi," katanya, saat menerima kunjungan Direktur Utama PT Anugerah Andalan Asia di Kantor Gubernur Jateng.
Rencananya, PT Anugerah Andalan Asia akan membangun pabrik semen di daerah Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri, dengan serapan tenaga kerja mencapai 2.400 orang.
Dengan adanya industri tersebut, kata dia, masyarakat sekitar juga bisa terlibat untuk penyediaan makanan seperti catering, pemenuhan seragam karyawan, dan lainnya.
Ia mengatakan bahwa kebijakan mengenai investasi diarahkan di daerah-daerah dengan tingkat kemiskinan tinggi, dengan harapannya berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Diharapkan, banyak investasi yang masuk ke Kabupaten Wonogiri sehingga daerah tersebut semakin berkembang.
"Sekali lagi kami mendukung investasi. Aturan-aturannya diselesaikan lebih dahulu," katanya.
Sementara itu, Direktur PT Anugerah Andalan Asia Suwadi Bing Andi mengatakan bahwa saat ini pihaknya masih dalam proses penyelesaian pembebasan lahan.
Perizinan masih proses dan harapannya tahun depan bisa mulai melakukan konstruksi.
Ia menyampaikan komitmen menyejahterakan masyarakat sudah tertuang dalam dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal), salah satunya adalah memperbolehkan BUMDes menggunakan truk perusahaan.
Nantinya, katering untuk karyawan akan diserahkan pada ibu-ibu PKK di wilayah sekitar, termasuk pemenuhan jahitan seragam untuk karyawan.
"Perusahaan ini siap menyerap tenaga konstruksi sebanyak 1.200-an orang dan operasional nanti bisa mencapai 1.200 orang," katanya.
Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor:
Immanuel Citra Senjaya
COPYRIGHT © ANTARA 2025