Logo Header Antaranews Jateng

Menanti Gol "Bali Deso Mbangun Deso"

Rabu, 15 Februari 2012 15:36 WIB
Image Print


Sejak dilantik menjadi pemimpin Jawa Tengah, Bibit telah mencanangkan visi dan misi pembangunan dengan slogan "Bali Deso, Mbagun Deso" atau kembali ke desa, membangun desa.

"Bali Deso, Mbagun Deso" merupakan gerakan moral untuk memberikan perhatian dan memberdayakan masyarakat desa agar mampu mendayagunakan segenap potensi sumber daya perdesaan untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.

Implementasi program kerja gubernur yang bertujuan mewujudkan masyarakat Jawa Tengah yang semakin sejahtera tersebut dibagi menjadi tiga tahapan.

Tahapan pertama yang dimulai sejak 23 Agustus 2008 hingga Desember 2009 merupakan tahap konsolidasi dan penyusunan konsep pembangunan.

"Pada tahap ini, saya bagaikan terjun di hutan belantara yang belum dikenal," kata Bibit.

Menurut dia, pada tahap tersebut, dirinya masih harus memetakan kondisi organisasi yang akan dipimpinnya itu.

Ia mengklaim, tahap konsolidasi dan penyusunan konsep telah berhasil dilalui, dengan tersusunnya Rencana Pembangunan Jangka Menangah Daerah 2008-2013.

Tahap pertama dilanjutkan dengan tahap percepatan prioritas sasaran, yang terbagi dalam dua tahun pelaksanaan, 2010 dan 2011.

Kesuksesan tahun percepatan prioritas sasaran tersebut terbukti dengan tingkat pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah yang mencapai lebih dari enam persen.

Saat ini, program pembangunan Jawa Tengah telah memasuki tahap terakhir, tahap perwujudan masyarakat yang semakin sejahtera, mandiri, dan berdaya saing.

Tahap ketiga tersebut dimulai pada Januari 2012 hingga 22 Agustus 2013.

Pada dua tahun terakhir pemerintahan Bibit Waluyo ini, cukup banyak target yang diharapkan terealisasi pada tahun 2013.

Sejumlah target yang ingin dicapai Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2013, antara lain pencanangan Tahun Kunjungan Wisata, Swasembada Gula, penyelesaian proyek jalan tol Semarang hingga Bawen, pengembangan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, serta penyelesaian pengembangan Bandara Ahmad Yani Semarang.

Gubernur Bibit Waluyo optimistis berbagai target pembangunan tersebut akan teralisasi seluruhnya pada tahun 2013, di akhir masa pemerintahannya.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Tengah Hadi Santoso menilai, kunci sukses pencapaian program Gubernur Bibit Waluyo yang berslogran "Bali Deso, Mbangun Deso" pada tahun 2013 berada pada tersedianya infrastruktur yang memadai.

"Kesuksesan program dengan target pencapaian masyarakat semakin sejahtera pada 2013 itu, sangat bergangtung dari tahun-tahun sebelumnya," kata Hadi.

Pada tahun-tahun tersebut, kata dia, seharusnya pemerintah provinsi sudah menyelesaikan masalah infrastruktur yang berperan penting dalam upaya pencapaian "Bali Deso, Mbangun Deso" (kembali ke desa, membangun desa, red).

Sementara tahun 2012, lanjut dia, berperan penting sebagai tahun pencapaian dari sejumlah tahapan yang telah disiapkan dalam program gubernur itu.

Namun, kata dia, kondisi yang terjadi saat ini, pemerintah provinsi masih sangat berkutat pada masalah penyiapan infrastruktur.

"Seharusnya masalah infrastruktur sudah selesai kemarin, sehingga pada tahun ini tinggal menyukseskan berbagai target yang akan dicapai pada 2013," katanya.

Ia mencontohkan, masalah infrastruktur menuju berbagai objek wisata, sebagai bagian dari upaya menyukseskan Tahun Kunjungan Wisata 2013.

Ia pesimistis berbagai program pemerintah provinsi yang pencapaiannya pada tahun 2013 akan terealisasi sesuai target.

"Faktor cuaca serta bencana alam tentu akan menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah daerah," kata politikus Partai Keadilan Sejahtera ini.


Faktor Bupati/ Wali Kota
Sementara itu, Pengamat politik Universitas Diponegoro Semarang M. Yulianto mengemukakan, Gubernur Bibit Waluyo harus mampu menjaga keharmonisan hubungan dengan para bupati dan wali kota demi kesuksesan berbagai program pada akhir pemerintahannya.

"Kunci sukses pencapaian program gubernur yang berslogan 'Bali Deso, Mbangun Deso' pada tahun 2013 ada pada keharmonisan hubungan hirarki antara gubernur dengan para bupati dan wali kota," kata Yulianto.

Menurut dia, jika hubungan antara gubernur dengan bupati dan wali kota tidak harmonis, berbagai program kerja yang ditargetkan selesai pada akhir pemerintahannya tidak akan tercapai.

Ia mengatakan, sebagian dari kunci keberhasilan berbagai program tersebut berada di tangan bupati dan wali kota.

"Jika hubungan gubernur dengan bupati dan wali kota tidak harmonis, misi dan visi gubernur tidak akan terealisasi," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, gubernur harus mengubah gaya komunikasinya dengan para bupati dan wali kota.

Jika tidak, kata dia, akan terus terjadi kontroversi yang justru merugikan dirinya dalam pencapaian berbagai target pembangunan.

Selain itu, kata dia, pada 2012 cukup penting dalam upaya pencapaian program kerja gubernur untuk mewujudkan masyarakat yang semakin sejahtera itu.

"Jika semua serius dan solid, program kerja gubernur akan terealisasi, meski tidak akan maksimal," katanya.

Ia menambahkan, pencapaian program gubernur yang belum maksimal akan melecut Bibit Waluyo untuk mencalonkan diri lagi sebagai orang nomor satu Jawa Tengah pada 2013.

"Bibit akan beralasan, program kerjanya harus direalisasikan sampai tuntas, sehingga dirinya akan kembali mencalonkan diri," katanya.

Pewarta :
Editor: Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2025