Taufiq Kiemas : Gebrakan Dahlan Efektif Untuk Sementara.
Rabu, 21 Maret 2012 14:24 WIB
"Dengan gebrakan Menteri BUMN tersebut membuat pimpinan PT Jasa Marga meningkatkan disiplin terhadap pegawainya. Namun, saya tidak tahu disiplin ini akan berjalan sampai kapan," kata Kiemas di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Rabu.
Menurut dia, tindakan Menteri BUMN yang membuka palang pintu tol Semanggi I, Jakarta, bukanlah tindakan berlebihan.
Tindakan itu hendaknya dilakukan cukup satu kali saja, selanjutnya tidak sampai harus membuka palang pintu tol, katanya juga.
"Saya kira jika seorang menteri mendatangi pintu tol dan memerintahkan jajaran pimpinan PT Jasa Marga untuk memperlancar arus lalulintas, akan segera dilaksanakan," katanya.
Pada kesempatan tersebut, Taufiq juga menyayangkan jika tindakan tersebut membuat Dahlan Iskan menjadi sakit.
Menurut dia, Dahlan Iskan tidak tidak perlu sampai harus membuka palang pintu tol. "Kalau buat saya, sayang tenaganya, karena Pak Dahlan memiliki penyakit seperti saya," katanya.
Menurut Taufiq, pola kepemimpinan seperti yang dilakukan Dahlan Iskan yang berani melakukan gebrakan di lapangan memang bisa menjadi contoh, tapi tak perlu sampai terlalu berkorban.
"Pola kepemimpinan seperti itu bisa saja, menteri sampai mengatur arus lalulintas di pintu tol menjadi lancar, siapa yang tidak takut," tuturnya.
Menteri Negara BUMN, Dahlan Iskan, mengamuk di pintu tol dalam kota yakni Slipi I, di Jalan Gatot Subroto, jakarta, Selasa (20/3) sekitar pukul 06.30 WIB.
Dahlan Iskan saat itu berangkat dari rumahnya menuju ke kantor BUMN PT Garuda Indonesia untuk memimpin rapat dengan jajaran Direksi PT Garuda Indonesia, mulai pukul 07.00 WIB.
Saat akan memasuki pinto tol di Silipi I, ia melihat antrian kendaraan sangat panjang.
Ketika ia turun dari kendaraannya ke loket di pintu tol, ternyata dari tiga loket yang ada hanya dua loket yang dibuka, satu loket lainnya belum beroperasi.
Ia kemudian membuka palang pintu tol pada loket yang belum beroperasi dan mempersilakan kendaraan lewat secara gratis.
Pewarta : -
Editor:
Totok Marwoto
COPYRIGHT © ANTARA 2025