
Musim Hujan Sebagain Wilayah Selatan Jateng Mundur
Jumat, 28 September 2012 12:44 WIB

"Berdasarkan prakiraan sebelumnya, Cilacap bagian selatan seharusnya telah memasuki awal musim hujan pada dasarian (10 hari) ketiga September," kata prakirawan cuaca Stasiun Meteorologi Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Jumat.
Menurut dia, mundurnya awal musim hujan di wilayah ini akibat pengaruh dua badai yang terjadi di Samudera Pasifik utara Filipina dan Samudera Pasifik timur laut Filipina.
"Hingga saat ini, badai itu masih ada, yakni badai Selawat di Samudera Pasifik utara Filipina dan badai Efiniar di timur laut Filipina," katanya.
Dengan demikian, kata dia, angin di atas wilayah Jateng selatan khususnya Cilacap bagian selatan bertiup cukup kencang dengan kecepatan hingga 20 knots menuju ke arah pusat badai.
Oleh karena itu, lanjutnya, pertumbuhan awan-awan hujan yang sebenarnya sudah mulai muncul di wilayah Jateng selatan tersapu oleh angin.
"Kondisi ini akhirnya mengakibatkan awal musim hujan di wilayah selatan menjadi mundur, terutama Cilacap bagian selatan. Kalau wilayah lainnya diprakirakan masih tetap pada dasarian pertama dan kedua Oktober," kata dia menegaskan.
Kendati demikian, dia mengatakan, ciri-ciri yang menandakan kedatangan musim hujan sebenarnya sudah mulai tampak, di antaranya dengan kemunculan daerah pusat tekanan rendah di Australia yang tekanannya mencapai 1.013 milibar.
Selain itu, kata dia, pengaruh dua badai yang terjadi di Filipina juga mulai melemah.
"Itu dapat menjadi tanda-tanda musim hujan akan segera datang di wilayah Jateng selatan," katanya.
Pewarta : Sumarwoto
Editor:
Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2025