Logo Header Antaranews Jateng

Kemarau Panjang Belum Untungkan Petani Tembakau

Selasa, 16 Oktober 2012 10:43 WIB
Image Print
Ilustrasi panen raya tembakau (Foto ANTARA)


Panen tembakau tahun ini dirasakan oleh para petani Temanggung berbeda dengan kondisi panen tahun lalu, meskipun musim kemarau sama-sama berlangsung cukup panjang.

Menurut para petani kualitas tembakau pada panen 2012 sebenarnya tidak kalah dengan kualitas tembakau panen 2011, namun harga panenan tahun ini jauh merosot dibanding tahun lalu.

Bahkan hasil panen tembakau petani Temanggung tahun ini tidak semua bisa terserap sejumlah gudang perwakilan pabrik rokok yang berada di Temanggung. Hal ini tentu sangat merugikan petani, karena pabrik rokok merupakan satu-satunya pembeli tembakau.

Berdasarkan catatan Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Temanggung, luas areal tanaman tembakau 2012 meningkat dibanding 2011, yakni dari 14.224 hektare menjadi 15.443 hektare.

Para petani tembakau di lereng Gunung Sumbing di wilayah Temanggung bagian selatan, yakni di Kecamatan Tembarak, Selopampang, dan Tlogomulyo yang masa panennya belakangan dibanding wilayah lainnya menjadi dirugikan, karena panenan tembakau belum selesai, tetapi perwakilan pabrik rokok sudah tutup gudang atau tidak lagi melakukan pembelian tembakau.
Para petani tembakau yang tergabung dalam Asosiasi Petani Organik Karya Tani Manunggal sempat berunjuk rasa di Gedung DPRD Kabupaten Temanggung, meminta para wakil rakyat setempat memperjuangkan nasib petani tembakau.
Wakil Ketua Asosiasi Petani Organik Karya Tani Manunggal, Budiyono Hardiman, mengatakan, DPRD harus memperjuangkan aspirasi petani Temanggung wilayah selatan dengan berkoordinasi pada perwakilan pabrik rokok untuk membeli tembakau Temanggung sektor selatan sesuai kualitas dan dilakukan secara transparan.

"Harga pembelian tembakau harus sesuai kualitas dan berdasarkan standarisasi harga normal," kata Budiyono.

Selama ini, katanya, tembakau Temanggung bagian selatan selalu dianaktirikan dari sistem perdagangan tembakau.

Fakta yang ditemui, saat panen tembakau Temanggung selatan harga selalu turun dan perwakilan pabrik tutup untuk pembelian, padahal kualitas tembakau bagus.

"Harus ada keberpihakan terhadap petani Temanggung bagian selatan agar diberi porsi waktu yang cukup dalam panen dan pemberian harga yang pantas," katanya.

Ia menilai, penentuan harga yang dilakukan perwakilan pabrik terhadap tembakau Temanggung selatan selalu di bawah harga normal, bahkan tidak jarang di bawah ongkos produksi yang menyebabkan petani merugi.

"Kami menuntut agar tembakau Temanggung selatan benar-benar diproritaskan. Kami butuh transparansi dan tidak dianaktirikan," katanya.

Petani yang lain, Muhayim mengatakan, para petani telah mengikuti aturan pabrik tentang standarisasi mutu dan tidak mencampur dengan gula dalam jumlah banyak seperti yang terjadi di daerah lain.
Namun, katanya, harga jual tembakau dari wilayahnya sangat rendah, yakni antara Rp20 ribu hingga Rp40 ribu per kilogram.

"Kami sudah turuti peraturan dari gudang, namun hasilnya harga malah rendah," katanya.

Menanggapi tuntutan para petani tersebut, Wakil Ketua DPRD Temanggung, Tunggul Purnomo, berjanji akan berkoordinasi dengan eksekutif untuk menentukan langkah selanjutnya.

"Kami juga akan membawa aspirasi petani ke pansus tembakau, selanjutnya menyampaikan aspirasi kepada perwakilan gudang tembakau," katanya.

Namun, angota dewan yang rencananya akan melakukan lobi ke sejumlah pabrik rokok agar mau membeli semua tembakau petani Temanggung, belum bisa dilakukan karena ada beberapa pabrik yang belum memberikan kepastian jawaban mau menerima anggota dewan.

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Temanggung Muhammad Amin, mengatakan, semua direncanakan beberapa anggota dewan mau melobi ke pabrik rokok pada 11 Oktober lalu, namun karena belum ada jawaban pasti dari pabrik rokok acara tersebut belum terlaksana.


Harga Rendah
Kalangan petani tembakau di Kabupaten Temanggung banyak yang merugi menyusul rendahnya harga komoditas itu pada masa panen 2012.

Petani Desa Tlahap, Kecamatan Kledung, Wuwuh, mengatakan harga tembakau pada panen kali ini tidak menentu dan terlalu rendah dibanding harga tahun lalu.

Ia menyebutkan pada awal panen 2011 di bulan Juli harga tembakau "grade" A antara Rp25.000 hingga Rp30.000 per kilogram. Harga tersebut hampir sama dengan harga tembakau tahun 2010, kemudian pada bulan berikutnya harga terus naik menjadi Rp100.000 per kilogram dan grade F mencapai Rp300.000 per kilogram.

"Namun, panen tahun ini harga tembakau jauh di bawah tahun lalu, grade E dan F saat ini hanya laku sekitar Rp80.000 per kilogram," katanya.

Ia menduga rendahnya harga tembakau tahun ini adalah imbas dari banyaknya tembakau dari luar daerah pada tahun lalu yang masuk ke gudang perwakilan pabrik rokok di Temanggung. Namun, juga andil permainan grader nakal dan perajin tembakau yang terlalu berani berspekulasi pada panen raya tahun 2012.
Menurut dia, dengan harga tembakau Rp15.000 per grade tidak akan bisa menutup biaya tanam hingga produksi.

"Kami merugi hingga puluhan juta rupiah. Kami menanam tembakau di lahan 1,5 hektare, mengeluarkan biaya tanam hingga proses pengeringan tembakau mencapai sekitar Rp90 juta. Produksi tembakau dari luas tanam tersebut sekitar 1,5 ton, hasil penjualannya tidak bisa menutup biaya produksi," katanya.

Menyinggung tata niaga dan penentuan harga tembakau, Ketua DPRD Temanggung Bambang Sukarno, mengatakan, tidak bisa turut campur menentukan harga dan "grade" tembakau karena hak prerogatif perusahaan.

"Soal harga, kami tidak bisa. Yang penting semua tembakau terserap dan petani tidak dirugikan," katanya.

Ia meminta perwakilan pabrik rokok di daerah tersebut tetap menyerap semua tembakau petani Temanggung, meskipun kuota pembelian mereka telah terpenuhi.

"Harus diambil tindakan cepat karena semua kuota pabrik telah penuh. Pada dasarnya, saya menyambungkan apa yang disampaikan petani kepada pabrik agar jangan menutup pabrik sebelum semuanya terserap," katanya.

Ia mengatakan, kekhawatiran para petani cukup beralasan, karena kuota pembelian perwakilan pabrik sudah terpenuhi, sedangkan produksi tembakau petani masih cukup banyak.

Bambang mengatakan, dapat saja perwakilan pabrik dapat tutup sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan kepada petani yang berpotensi merugikan para petani yang belum menjual hasil panen mereka.

Pewarta :
Editor: Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2025