Perbanas Ajukan Rancangan Cetak Biru Perbankan Indonesia
Senin, 29 Oktober 2012 15:07 WIB
Ketua Perbanas Sigit Pramono dalam konferensi pers di Griya Perbanas, Jakarta, Senin, mengatakan usulan cetak biru yang dibuat oleh Perbanas merupakan hasil pemikiran dan pengamatan kondisi perbankan Indonesia selama setahun terakhir.
"Cetak biru ini bukan hasil pemikiran satu atau dua malam, tetapi kami telah membahasnya secara intensif sebagai tanggung jawab anak bangsa yang bergelut di bidang perbankan," kata Sigit.
Sigit menambahkan cetak biru tersebut diharapkan bisa menjadi acuan bagi para pemangku kepentingan perbankan nasional untuk menyusun arsitektur perbankan yang kuat dan terarah.
"Perlu kami garis bawahi bahwa Perbanas tidak memiliki pretensi atau berkewajiban untuk membuat cetak biru perbankan. Namun yang kami buat adalah penggugah agar BI, OJK, pelaku perbankan, dan mungkin juga pengambil kebijakan makro untuk menyusun cetak biru bersama-sama," kata Sigit.
Secara garis besar, Sigit menyebutkan cetak biru yang diusulkan oleh Perbanas menganut paham kepentingan dan keseimbangan perbankan.
Paham kepentingan perbankan tersebut dirangkum dalam akronim "BAEK" (Bermanfaat untuk masyarakat, Aman dan nyaman, Efisien dan efektif, Kokoh dan sehat).
Sedangkan falsafah keseimbangan, menurut Sigit merupakan perhatian yang sama bagi bank besar dan bank kecil serta bank nasional di ranah domestik dan bank asing di kancah nasional.
"Dalam falsafah keseimbangan ini, kami mengusulkan regulasi yang adil bagi semua dengan memerhatikan keuntungan, tetapi juga kontribusi perbankan bagi Indonesia di luar mencari keuntungan," kata Sigit.
Cetak biru perbankan yang diusulkan Perbanas tersebut akan dibahas lebih lanjut dalam Kongres XVIII Perbanas 2012 di Ritz Carlton, Jakarta, pada 31 Oktober hingga 1 November mendatang.
(A060)
Pewarta : -
Editor:
Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2025