Daud Yordan Siap Kembali dengan Gelar Dunia
Jumat, 2 November 2012 06:46 WIB
Tak tanggung-tanggung, lawan yang bakal dihadapi petinju Sasana Kayong Utara Kalimantan Barat tersebut adalah petinju kelahiran Mongolia yang menetap di Inggris Choi Tseveenpurev yang memiliki rekor bertarung 36 kali menang (24 di antaranya dengan KO) dan lima kali kalah.
Sementara itu, rekor bertarung Daud Yordan adalah 29 kali menang (23 di antaranya dengan KO) dan dua kali kalah (kekalahan itu saat menghadapi Chris John dan Calestino Caballero dari Panama).
Bentrok kedua petinju tersebut bakal digelar di Marian Bau Sands Singapura, 9 November mendatang. Tempat ini memang tidak asing lagi bagi Daud Yordan karena di tempat ini pula menjadi saksi keperkasaan Daud untuk merebut gelar juara dunia kelas bulu IBO melalui kemenangan KO pada ronde kedua atas petinju Filipina, Lorenzo Villanueva, 5 Mei 2012.
Choi Tsevenpureev adalah petinju berasal dari Mongolia yang saat ini tinggal di Inggris. Pertarungan terakhir yang dijalani Choi adalah saat menang TKO pada ronde kedelapan atas petinju Bastien Rozeaux (Prancis) di The Troxy, Inggris, 23 Maret 2012.
Pertarungan terakhir yang dijalani Daud Yordan adalah saat menang dengan KO pada ronde kedua atas petinju Filipina Lorenzo Villanueva di Singapura, 5 Mei 2012.
Daud Yordan mengatakan bahwa dirinya dengan Choi memiliki kesamaan dalam gaya bertarung, yaitu sama-sama petinju "fighter" sehingga siapa yang kuat dan pintar bakal keluar sebagai pemenang.
"Saya tetap akan menerapkan gaya bertinju sama dengan dia, artinya saya akan melakukan pertarungan jarak dekat dengan melancarkan pukulan," kata petinju yang merebut gelar juara dunia setelah menang KO atas petinju Filipina Lorenzo Villanueva itu.
Ia mengakui, dari sisi usia, memang dirinya lebih muda dibandingkan dengan petinju berasal dari Inggris tersebut.
Daud Yordan saat ini berusia 25 tahun (kelahiran 10 Juni 1987), sedangkan Choi Tseveenpurev berusia 41 tahun (kelahiran 6 November 1971).
Selain itu, kata dia, dari rekor bertarung, dirinya juga lebih baik karena saat ini memiliki rekor bertarung 29 kali menang (23 di antaranya dengan KO) dan dua kali kalah.
Choi Tseveenpurev memiliki rekor bertarung 36 kali menang (24 di antaranya dengan KO) dan lima kali kalah.
"Kalau saya lihat rekaman pertarungan dia, Choi itu makin tua makin menjadi," katanya.
"Hook" Kanan
Pelatih Daud Yordan, Damianus Yordan meminta anak asuhnya untuk mewaspai pukulan "hook" kanan petinju asal Inggris Choi Tseveenpurev.
"Berdasarkan rekaman pertarungan Choi, ternyata dia memiliki keunggulan pada pukulan 'hook' kanan yang keras dan ini yang perlu diwaspadai Daud Yordan," kata Damianus Yordan.
Selain pukulan "hook" kanan yang keras, lanjut dia, Choi merupakan petinju yang berpengalaman terlihat dari sisi usia maupun rekor bertarungnya.
Choi Tseveenpurev, petinju kelahiran Ulan Bator, Mongolia, 6 Oktober 1971 (41 tahun) memiliki rekor bertarung 36 kali menang (24 di antaranya dengan KO) dan lima kali kalah, sedangkan Daud Yordan berusia 25 tahun dengan rekor bertarung 29 kali menang (23 di antaranya dengan KO) dan dua kali kalah.
Ketika ditanya strategi untuk menghadapi petinju Inggris yang memiliki pukulan 'hook' kanan yang keras, dia mengatakan bahwa dirinya sudah mencoba mengantisipasi hal itu dengan cara Daud berlatih dengan mitra tanding.
"Kami sudah persiapkan strategi untuk menghadapi pukulan Choi dengan dua mitra tanding dari Filipina dan satu dari Australia. Saat ini, latihan dengan mitra tanding sudah usai dan tinggal menjaga kondisi fisik dan berat badan saja," tukasnya.
Sekarang ini, Daud Yordan tinggal menjaga kestabilan berat badannya hingga menjelang pertarungan mendatang.
"Berat badan Daud sudah masuk ke berat ideal, yaitu 57 kilogram (berat ideal kelas bulu adalah 57,1 kilogram)," ucapnya.
Ia menambahkan, dirinya tetap memasang target Daud bisa memenangi pertarungan mendatang karena melawan Choi merupakan pertama kali bagi Daud untuk mempertahankan gelar juara dunia kelas bulu IBO.
Pada pertarungan Daud Yordan melawan Choi Tseveenpurev akan dipimpin wasit Phil Austin dari Australia dengan tiga juri, yaitu Steve Marshall (Australia), Bruce Mc Tavish (Selandia Baru), dan Cherdchai Srirat dari Thailand.
"Saya tahu wasitnya dari Australia, tetapi bagi saya siapa pun yang menjadi wasit tidak masalah, tergantung pada Daud Yordan untuk bisa memenangi pertarungan melawan Choi," katanya.
Pewarta : Hernawan Wahyudono
Editor:
M Hari Atmoko
COPYRIGHT © ANTARA 2025