Logo Header Antaranews Jateng

Daud Yordan Tak Sabar Hadapi Choi Tseveenpurev

Sabtu, 3 November 2012 21:17 WIB
Image Print
Daud Yordan


"Perasaan saya saat ini sudah tidak sabar untuk segera bertarung melawan Choi," kata petinju dengan rekor bertarung 29 kali menang (23 di antaranya dengan KO) dan dua kali kalah ketika dihubungi dari Semarang, Sabtu.

Bagi petinju dari Sasana Kayong Utara Pontianak, Kalimantan Barat, tersebut, pertarungan melawan petinju Inggris kelahiran Ulan Bator, Mongolia, tersebut merupakan yang pertama kali untuk mempertahankan gelar juara dunia yang direbutnya setelah menang KO ronde kedua atas petinju Filipina, Lorenzo Villanueva, di Singapura, 5 Mei 2012.

"Persiapan sudah kami lakukan sejak masih berada di Sasana Kayong Utara, kemudian berlanjut di Jakarta dan kembali dilanjutkan di Singapura meskipun hanya sebatas untuk menjaga kondisi badan," katanya.

Menurut dia, dirinya dan tim dijadwalkan berangkat ke Singapura pada Minggu (4/11) siang dan masih memiliki waktu sekitar empat hari untuk melakukan persiapan akhir, termasuk acara timbang badan yang biasanya dilaksanakan sehari sebelum pertarungan.

Daud Yordan memasang target untuk menang dengan KO sebelum ronde ke-10 (dari 12 ronde yang direncanakan) atas petinju Inggris yang sekarang ini usianya menginjak 41 tahun tersebut.

"Berdasarkan rekaman pertarungan Choi yang saya lihat, saya sudah tahu kekuatan dia, tetapi saya tetap akan mewaspadainya karena pada usia 41 tahun dan bertarung di kelas kecil (kelas bulu menurut Daud masuk kelas kecil, red.) masih menunjukkan semangatnya," katanya.

Secara teknis, kata Daud yang dilatih kakaknya sendiri Damianus Yordan tersebut, Choi memiliki gaya bertarung yang sama dengan dirinya, yaitu "fighter". Akan tetapi, dirinya melihat lawan yang dihadapai Choi bukan petinju yang memiliki "powerfull" seperti dirinya.

"Yang jelas Choi akan kesulitan menghadapi gaya bertarung saya, dan saya tetap akan berusaha membawa kembali sabuk gelar juara dunia itu ke Tanah Air. Saya minta doa restu dan dukungan masyarakat Indonesia," katanya.

Pewarta :
Editor: hernawan
COPYRIGHT © ANTARA 2024