Tak Ada Kiamat, Yang Ada Keindahan Semata
Jumat, 21 Desember 2012 11:22 WIB
Caranya? Kunjungilah Slooh Space Camera online (http://www.slooh.com). Situs ini telah menyiarkan serangkaian pandangan satelit selama seminggu, mulai Senin 17 Desember lalu.
Laman space.com menyebutkan, tayangan online gratis ini ditujukan untuk membantu orang menyaksikan apa-apa yang selama ini dikira sebagai "kiamat ala suku Maya" yang katanya menciptakan kiamat Bumi hari Jumat ini.
Skenario kiamat itu meliputi badai Matahari, serangan asteroid atau agen-agen penghancur Bumi lainnya.
Slooh terus memantau fenomena-fenomea apa yang terjadi, sementara sepanel pakar mengomentari cuplikan-cuplikan video yang diambil dari Observatorium Prescott di Arizona itu.
Salah satu cuplikan bisa disaksikan pukul 5 sore waktu AS bagian timur (Jumat pagi pukul 5 WIB tadi). Dan bagaimana komentar pakar?
"Daripada hanya menawarkan bantahan-bantahan ilmuwan atas skenario bodoh terjadinya kiamat yang telah diketahui hampir seluruh orang di dunia, yang katanya membuat Rusia panik, Slooh akan mengajak 'mari kita lihat prilaku kita sendiri," kata kolumnis Astronomy Magazine, Bob Berman, yang turut menganilisis cuplikan Slooh.
"Slooh akan mengamati planet-planet dan wahana pengorbit untuk hal yang tidak biasa," sambung Berman.
Slooh menayangkan cuplikan video dari observatorium di Arizona dan Kepulauan Canary di sebelah barat Afrika. Setiap hari observatorium-observatorium ini fokus pada "penyebab-penyebab kiamat", dari ledakan massif Matahari sampai tabrakan planet asing.
Yang percaya kiamat takut bahwa penanggalan bak'tun ke-13 suku Maya (yang bersiklus144.000 hari) berakhir pada 21 Desember, menandai akhir dari proses penciptaan. Tapi para ilmuwan yakin, suku Maya sendiri tak pernah berpikir dunia akan kiamat, justru mereka bakal menyambut datangnya bak'tun yang baru.
Para ilmuwan NASA sendiri membantah akan ada kiamat hari Jumat ini. "Planet kita baik-baik saja selama lebih dari empat miliar tahun, dan para ilmuwan kredibel seluruh dunia tahu bahwa tak ada ancaman apapun yang berkaitan dengan (kiamat) 2012," kata NASA.
Namun Jumat ini memang suasana langit sungguh menawan, tak peduli Anda percaya kiamat atau tidak.
Jumat ini adalah satu dua titik balik Matahari yang menandai mulainya musim dingin di Belahan Utara dan mulainya musim panas di Belahan Selatan.
Pada titik balik musim dingin, Matahari berhenti sebentar setelah mencapai titik paling selatan di langit. Setelah itu, Matahari mulai bergerak ke arah utara sebagai bagian dari siklus tahunan biasanya.
Jumat ini juga menjadi hari terpendek tahun ini bagi para penghuni Belahan Utara, sedangkan mereka yang tinggal Belahan Selatan akan menikmati sinar mentari terbanyak di hari ini dibandingkan hari-hari manapun pada 2012. (*)
Pewarta : -
Editor:
Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2024