Logo Header Antaranews Jateng

Daud Yordan Sudah Jalani Latihan 100 Ronde

Rabu, 20 Maret 2013 12:55 WIB
Image Print
Daud Yordan


Petinju dengan rekor bertarung 30 kali menang (23 di antaranya dengan KO) dan dua kali kalah tersebut ketika dihubungi dari Semarang, Rabu, mengatakan, jumlah itu masih akan bertambah karena sisa waktu yang ada sekarang ini terus konsentrasi latihan dengan mitra tanding.

Program latihan dengan "sparring partner" ini, kata petinju dari Sasana Kayong Utara Kalimantan Barat tersebut, akan berlangsung hingga menjelang duel melawan petinju Afrika Selatan mendatang.

"Awal April mendatang saya melanjutkan latihan di Jakarta dan selama di ibu kota itu juga masih menjalani program latihan dengan 'sparring' meskipun tidak sekeras di sini (Kayong Utara)," katanya menegaskan.

Menurut petinju yang meraih gelar juara dunia ketika mengalahkan petinju Filipina Lorenzo Villanueva di Singapura, 5 Mei 2012 tersebut, sambil menunggu kedatangan petinju dari Filipina, dirinya latihan dengan 'sparring' petinju lokal.

"Anak-anak di sini sudah menjadi 'sparring' saya lama dan petinju Filipina yang akan menjadi mitra tanding saya hingga kini belum datang," kata petinju yang baru sekali mempertahankan gelar saat menang atas petinju Mongolia Choi Tseveenpurev di Singapura, 9 November 2012.

Ia menambahkan, dirinya merasa optimistis bisa mempertahankan gelar juara dunia dengan mengalahkan petinju Afrika Selatan tersebut meskipun Simpiwe Vetyeka merupakan petinju yang bagus.

Menurut dia, petinju Afrika Selatan ini memiliki pukulan yang bagus dan kemampuan yang komplit, di samping itu pengalaman bertandingnya juga bagus.

"Saya sudah beberapa kali melihat rekaman pertarungan calon lawan saya dan saya harus mewaspadainya karena saya lihat dibandingkan dua lawan saya sebelumnya, petinju Afrika Selatang ini paling berat," katanya.

Simpiwe Vetyeka memiliki rekor bertarung 24 kali menang (14 di antaranya dengan KO) dan dua kali kalah. Kekalahan terakhir yang diderita Vetyeka adalah dari rekannya Klase Mboyane, 4 April 2012.

Pewarta :
Editor: hernawan
COPYRIGHT © ANTARA 2024