Logo Header Antaranews Jateng

Indahnya Kebersamaan di Hari Kemerdekaan

Minggu, 18 Agustus 2013 11:43 WIB
Image Print
Sejumlah petugas pengibarkan bendera Merah Putih oleh warga keturunan Tionghoa pada upacara bendera memperingati HUT Ke-68 Kemerdekaan RI yang dilaksanakan di atas replika kapal Cheng Ho, di Semarang, Jateng, Sabtu (17/8). ANTARA FOTO/R. Rekotomo/Koz


Mulai dari beberapa perlombaan tradisional, malam tirakatan pada Jumat (16/8) malam yang digelar warga hingga dini hari di beberapa kelurahan, maupun pesta kembang api.

Tidak hanya mengendepankan kemeriahan, tetapi setiap acara tersebut selalu menyisipkan makna penting dari kebersamaan, bersatu, dan perjuangan baik yang dilaksanakan menjelang dan pada Hari Kemerdekaan.

Beragam bentuk acara tersebut misalnya lomba balap karung, tarik tambang, dan "nyugi tampah" yang diikuti para pegawai antarinstalasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Semarang pada Jumat (16/8).

Di Kelurahan Candisari, Kecamatan Candi hampir di masing-masing rukun tetangga (RT) juga menggelar malam tirakatan pada Jumat malam yang diisi dengan saling mengakrabkan dan menguatkan persatuan antarwarga.

Berebut dan bagi-bagi hadiah di RT 4 RW II menjadi momentum paling meriah dan berkesan bagi warga baik anak-anak hingga dewasa, karena diwarnai adu kecepatan antarcalon penerima.

Pada Hari Kemerdekaan, PT Pertamina area pemasaran Jawa Tengah dan Daerah Istmewa Yogyakarta (DIY) juga ikut andil bagian dengan menggelar lomba joget dan lomba panjat pinang yang melibatkan masyarakat setempat.

Lomba panjat pinang yang digelar PT Pertamina terlihat agak berbeda dengan lomba yang digelar di beberapa daerah yang menggantung seluruh barang hadiah di pohon pinangnya.

Pada bagian teratas pohon bambu yang telah dilumuri pelumas tersebut tidak ada sepeda, tape-recorder, atau kipas angin, atau baju seperti yang biasa terlihat di sejumlah daerah, tetapi hanya bergantung puluhan amplop warna coklat dengan ukuran yang sama.

Para peserta berlomba mendapatkan hadiah sesuai jenis yang tertulis di dalam amplop seperti sepeda motor, sepeda, kipas angin, tape, dan lainnya yang telah disiapkan di tempat acara.

Tidak hanya lomba panjat pinang yang diikuti laki-laki, tetapi sebelumnya PT Pertamina juga mengajak para ibu untuk dapat mendapatkan hadiah dengan menirukan joget dangdut ala Caisar.

Para pegawai Pertamina dan warga sekitar sangat antusias mengikuti seluruh kegiatan dan kebersamaan sangat terlihat saat tim berjuang memanjat tiga bambu yang telah dilumuri peluas.

Seluruh tim yang masing-masing terdiri lima orang selalu gagal bahkan untuk meraih separoh dari pohon pinang dengan 10 menit waktu yang disediakan.

Keterbatasan dari jumlah peserta di setiap tim lomba panjat pinang diperkirakan menjadi faktor belum berhasilnya para peserta, sehingga akhirnya pihak penyelenggara sepakat menambah masing-masing tim menjadi delapan orang.

Upaya merayakan Hari Kemerdekaan juga terlihat di gerai makanan siap saji Mc Donald's di Javamal. Tidak hanya dekorasi ruangan tetapi para pramusaji juga berdandan ala pejuang.

Aksesoris yang digunakan juga serba merah putih dan pipi pramusaji juga digambari Bendera Indonesia selain lambang gerai yang memiliki hidangan utama hamburger ini.

Para pembeli dengan membawa anak-anak pun mendapatkan bendera merah putih yang terbuat dari kertas, sedangkan pembeli yang mengenakan baju merah dan putih mendapatkan tambahan minuman gratis.

Mengisi Kemerdekaan
Beragam cara memperingati Hari Kemerdekaan tersebut tentu tidak sekadar ritual dan bagi General Manager PT Pertamina Marketing Operation Region IV Jateng-DIY Rifky E Hardijanto, tanggal 17 Agustus merupakan momentum paling tepat untuk meningatkan semangat persatuan dan kesatuan.

Bagi rakyat Indonesia, kata Rifky, momentum memperingati HUT RI juga dapat untuk menjaga silaturahmi dan menjaga kebersamaan misalnya pada lomba panjat pinang para peserta berkali-kali merosot.

"Berkali-kali melorot pada lomba panjat pinang dapat dimaknai sebagai sebuah perjuangan yang tidak mudah untuk meraih tujuan, seperti para pejuang kita dulu," katanya.

Pilihan Pertamina menggelar lomba panjat pinang, tambah Rifky, karena perlombaan tradisional tersebut membutuhkan kerjasama tim dan merupakan kegiatan paling meriah.

Tidak hanya pegawai tetap, tetapi mulai dari awak mobil tangki, petugas keamanan, "cleaning service", petugas babat rumput Pertamina, serta warga sekitar juga terlibat dari lomba panjat pinang tersebut.

Sementara itu, Plt Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan udara kebebasan saat ini merupakan buah pengorbanan para pahlawan dan nilai-nilai kepahlawanan harus diaplikasikan dalam melaksanakan program pembangunan yang telah direncanakan.

"Pada tahun ini, tema yang diangkat pada peringatan HUT RI yakni mari kita jaga stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi guna meningkatkan kesejahteraan rakyat. Mari jaga kebersamaan, persaudaraan, dan kondusifitas yang selama ini sudah terbina dengan baik di Kota Semarang," kataya.

Menurut dia, tema tersebut sangat relevan dengan program pembangunan di Kota Semarang yakni tahun 2013 merupakan tahun percepatan pencapaian Sapta Program.

Komitmen dan kerja keras semua komponen masyarakat yang menjiwai semangat kepahlawanan, tambah Hendrar Prihadi, menjadikan Kota Semarang telah menunjukkan perkembangan yang positif baik di bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur maupun sosial kemasyarakatan.

"Jika dahulu para pahlawan telah berhasil berjuang dengan senjata untuk mengusir penjajah, maka di alam kemerdekaan ini semua warga harus berperan mengisi pembangunan, mewujudkan kesejahteraan masyarakat sesuai kemampuan yang dimiliki," katanya.

Masing-masing warga memiliki peran yang sama yakni tidak sekadar ritual merayakan Hari Kemerdekaan tetapi dengan kebersamaan, bersatu, dan berkarya dengan maksimal yang terbaik untuk Bangsa Indonesia.

"Kita sekarang sudah bebas! tidak ada lagi penjajahan yang mengikat negara kita dan bangsa kita! Mulai saat ini kita membangun negara kita. Sebuah negara bebas, Negara Republik Indonesia selama-lamanya dan abadi independen...."

Bagian terakhir pidato yang disampaikan proklamator Soekarno pada 68 tahun lalu tersebut, dapat menjadi salah satu pelecut semangat bagi semua elemen masyarakat untuk melanjutkan perjuangan mengisi kemerdekaan dengan sebaik-baiknya.


Pewarta :
Editor: M Hari Atmoko
COPYRIGHT © ANTARA 2025