Logo Header Antaranews Jateng

Pemkab: Program BLT buruh rokok dan petani tembakau tetap dilanjutkan

Selasa, 25 Februari 2025 08:40 WIB
Image Print
Daun tembakau yang dihasilkan para petani untuk mensuplai perusahaan rokok. Sedangkan cukai yang dihasilkan dikembalikan untuk petani dan buruh rokok lewat program BLT. (ANTARA/HO-BPBD Jepara.)

Demak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Demak, Jawa Tengah memastikan program bantuan langsung tunai (BLT) untuk petani tembakau dan buruh rokok tetap dilanjutkan pada tahun 2025, namun penyalurannya masih menunggu mekanisme yang harus dilalui.

"Anggaran untuk BLT tahun ini sudah tersedia, namun masih menunggu keputusan, karena masih harus dirapatkan terlebih dahulu," kata Pelaksana tugas Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P2PA) Kabupaten Demak Agus Herawan di Demak, Senin.

Apalagi, kata dia, ada instruksi efisiensi anggaran, sehingga daerah juga masih menunggu ada tidaknya kebijakan dari pusat soal efisiensi anggaran untuk dana bagi hasil cukai dan tembakau (DBHCHT).

Kalaupun tidak ada efisiensi anggaran untuk program kegiatan yang didanai DBHCHT, Pemkab Demak akan menjalankannya lagi dengan tahapan yang sebelumnya juga dilalui, mulai dari pendataan calon penerima hingga verifikasi, serta pengesahan calon penerima dengan surat keputusan (SK) Bupati Demak.

Pada tahun 2024, program BLT untuk petani tembakau dan buruh rokok dianggarkan Rp11,81 miliar dengan jumlah penerima bantuan sebanyak 9.841 penerima manfaat. Selain itu, sebagian warga Demak juga menerima bantuan serupa lewat APBD Provinsi Jateng.

Adapun nilai BLT per bulannya sebesar Rp300 ribu untuk setiap penerima manfaat. Pada tahun lalu diberikan empat kali.

Dengan adanya program BLT tersebut, diharapkan bisa mendorong pemulihan ekonomi masyarakat.

Termasuk untuk mendukung terciptanya masyarakat yang berkeadilan, terutama buruh rokok dan petani tembakau.

Baca juga: Pemkab Jepara anggarkan Rp4,2 miliar untuk program BLT buruh rokok



Pewarta :
Editor: Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2025