Legislator : Yang Gunakan Dukun, Caleg Sableng
Selasa, 17 September 2013 14:58 WIB
"Orang gendeng saja itu, orang sableng yang percaya begituan (dukun politik)," ujar TB Hasanuddin di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Selasa.
Bagi politisi PDIP ini. calon wakil rakyat seharusnya bekerja keras menyusun konsep memajukan masyarakat. "Tidak kemudian meminta tolong kepada dukun agar dirinya menang dan menjadi caleg. Ya harus kerja keras," tegasnya.
Namun Wasekjen Partai Demokrat Saan Mustopa tidak memasalahkan pengunaan dukun politik menjelang 2014 karena baginya calon legislatif yang tak yakin menang dan menggunakan dukun politik adalah hal biasa.
"Dukun politik bisa dijadikan alat sebagai sandaran dan penambah motivasi keyakinan untuk menang. Jadi enggak ada masalah," ujar Saan. "Ya untuk menambah keyakinan, menjadi sandaran, kepercayaan bisa lebih, butuh optimisime. Di saat mereka kurang optimis harus ada yang menyemangati, itu tujuannya."
Saan sendiri sama sekali tak berniat menggunakan jasa dukun politik karena dia telah bekerja keras dengan menyambangi daerah pemilihan.
"Kalau saya optimistis jadi. Dengan kerja keras, saya menyambangi dapil dan masyarakat untuk memilih saya. Setelah kerja keras, ikhtiar kita tawakal," kata Saan.
Menjelang Pemilu 2014, mulai marak kembali 'dukun politik' yang menawarkan cara instan menjadi pejabat negara seperti ditawarkan Desembrian Rosyady.
'Dukun politik' ini menawarkan jasa bagi para caleg dan calon kepala daerah hingga calon presiden. "Insya Allah pasti jadi asal sebelum 10 hari-6 bulan pemilihan," janji Desembrian.
Pewarta : Antaranews
Editor:
Totok Marwoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024