Logo Header Antaranews Jateng

Ngunduh Mantu, Besan Sri Sultan Undang 500 Tamu

Jumat, 25 Oktober 2013 13:40 WIB
Image Print
Mempelai wanita GKR Hayu (kiri) dan suami KPH Notonegoro (kanan) duduk di pelaminan pada resepsi di Bangsal Kepatihan Yogyakarta, Rabu (23/10). Pernikahan putri keempat Raja Yogyakarta Sri Sultan HB X itu digelar dengan rangkaian prosesi pernikahan s


"Pengamanan yang kami lakukan untuk luar dengan menerjunkan personel Kodim dan Koramil setempat. Sedangkan pengamanan di ring satu dimungkinkan sudah ada yang personel pengamanan sendiri," kata Komandan Kodim 0722/Kudus, Letnan Kolonel Inf Yusa Aulia, di Kudus, Jumat.

Menurut rencana, kata dia, jumlah personel yang akan diterjunkan sekitar 30-an personel.

Sementara itu, Adityo Prabowo Wicaksono yang merupakan adik Haryo Notonegoro mengakui, personel pengamanan ring satu dimungkinkan sudah disediakan sendiri oleh keluarga keraton.

Untuk pengamanan luar, kata dia, memang dimungkinkan meminta bantuan dari personel Kodim Kudus.

Proses "ngunduh mantu" keluarga Haryo Notonegoro atau Angger Pribadi Wibowo, katanya, digelar di Balroom Hotel Griptha Kudus di Jalan R. Agil Kusumadya pada Sabtu (26/10).

Jumlah tamu undangan untuk proses "ngunduh mantu" dari keluarga Kudus, katanya, hanya 500 undangan, terutama untuk kerabat dekat, tetangga serta beberapa relasi Haryo Notonegoro maupun orang tuanya yang ada di Kabupaten Kudus.

Dari ratusan undangan tersebut, katanya, terdapat beberapa pejabat yang turut diundang, seperti Wagub Akmil Brigjen TNI Sumedi, Wakil Gubernur Jateng Heru Sudjatmoko, Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal (Purn) Tyasno Sudarto, mantan KSAD Jenderal TNI (Purn) Subagyo HS, dan mantan Gubernur Jateng Mardiyanto.

Sementara tamu dari keluarga keraton, diperkirakan mencapai puluhan orang.

Haryo Notonegoro merupakan anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Kol. Kavaleri (Purn) Sigim Machmud dan Raden Ayu Nusye Retnowati.

Orang tua Haryo Notonegoro saat ini tinggal di Desa Tanjungkarang, Kecamatan Jati, Kudus.

Pewarta :
Editor: Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2024