FPDIP: ANTARA Bisa Berperan Perbaiki Kualitas Pemilu
Jumat, 13 Desember 2013 08:49 WIB
"Problem utama adalah 'money politic' (politik uang). Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara bisa memainkan peran 'leading' untuk pendidikan politik antipraktik politik uang dan memperbaiki kualitas pemilu," katanya ketika dihubungi dari Semarang, Jumat pagi.
Sebelumnya, pada masa prakemerdekaan, Adam Malik dan kawan-kawan menjadikan kantor berita Antara sebagai media perjuangan untuk meraih kemerdekaan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Lebih lanjut Eva yang juga anggota Komisi III DPR RI mengatakan bahwa kantor berita satu-satunya yang masih ada di Tanah Air, sejak 13 Desember 1937 hingga sekarang, perlu me-"launching" kegiatan bertajuk "Propolitikus Negarawan".
Namun, kata calon tetap anggota DPR RI periode 2014--2019 dari Daerah Pemilihan Jawa Timur VI, kegiatan itu makin diperluas karena pemilih, petugas KPU, dan saksi-saksi juga relatif banyak yang mengutamakan kepentingan pribadi daripada negara.
Di samping itu, lanjut Eva, pemberitaan yang bisa mendorong warga negara Indonesia yang mempunyai hak pilih untuk mencoblos pada hari-H Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD serta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden RI 2014.
Oleh karena itu, Eva memandang perlu kantor berita Antara mengampanyekan betapa pentingnya partisipasi pemilih dalam pemilu dengan mengarahkan pemberitaanya ke isu "pemilih menentukan perubahan". Hal ini penting karena angka golput cenderung tinggi, terutama pemilih muda.
Menurut dia, dua kegiatan tersebut, yakni launching "Propolitikus Negarawan" dan memberitakan secara kontinu mengenai isu "pemilih menentukan perubahan", bisa disinergikan sehingga kantor berita Antara pada tahun politik ini punya peran penting dalam menentukan nasib bangsa ini ke depan.
Pewarta : Kliwon
Editor:
D.Dj. Kliwantoro
COPYRIGHT © ANTARA 2024