Basket Putri Sritex Keok Ditekuk Surabaya Fever
Rabu, 12 Februari 2014 14:47 WIB
Tim Sritex sebagai tuan rumah belum mampu memenuhi ambisinya untuk menyapu bersih tiga kali pertandingan pada seri Solo. Karena, tim asuhan pelatih Pek King Day ini harus mengakui kehebatan tim papan atas Fever.
Kapten Sritex Maharani dan kawan-kawan pada kuarter pertama hanya memperoleh delapan poin, sedangkan lawannya mampu mengumpulkan 20 poin melalui Sumiati Sutrisno Raisa Hamidah.
Sritex yang dimotori pemain nasional Maharani Adhipuspitasari tersebut akhirnya kalah pengumpulan poin di kuarter pertama 8-20.
Memasuki kuarter kedua, Sritex meningkatkan tempo permainan dengan melakukan pertahanan ketat dan permainan cepat, tetapi masih cukup mudah ditembus pemain Fever untuk mengahsilkan poin.
Pada kuarter kedua itu, Sritex tetap kalah dalam pengumpulan poin atas Surabaya Fever dengan skor 28-34.
Bahkan, pada kuarter ketiga masih ketinggalan dalam perolehan poin atas Fever yang melakukan menjagaan ketat lawan, sehingga tim tuan rumah ketinggalan angka semakin jauh 38-58.
Tim Sritex meski melakukan serangan gencar ke pertahanan Surabaya Fever, tetapi akibat ketatnya penjagaan lawan, sering kehilangan bola dan tidak menghasilkan poin.
Surabaya Fever melalui pemain Raisa Hamidah, Sumiati Sutrisno, dan Oivia Hadinata yang bermain lincah, sehingga menghasilkan banyak poin untuk timnya.
Tim tuan rumah Sritex akhirnya mengakui keunggulan Surabaya Fever di kuarter keempat atau terakhir dengan skor 55-74.
Pada pertandingan tersebut pemain yang mengumpulkan angka tertinggi yakni YulindaWati (Sritex) dengan 20 poin, sedangkan Lusia Puspitasari (Sritex), Raisa Hamidah, Sumiati Sutrisno (Fever) masing-masing mengumpulkan 13 poin untuk timnya.
Pelatih Sritex Dragon Enduro Solo, Pek King Day, mengatakan bahwa kekalahan timnya karena karena pertahanan jelek, mereka gampang sekali diterobos pemain Fever untuk meraih poin.
"Pemainnya tampil teruburu-buru, sehingga mereka egois," kata Pek King Day usai pertandingan.
Pemainnya Maharani sedikit ada kendala karena sakit cedera engkel, sedangkan Singgih Marjorice usai seri pertama Jakarta juga baru bergabung tiga hari dengan timnya sebelum seri Solo dimulai.
"Lawannya bermain bagus terutama saat pertahanan," katanya.
Pelatih Surabaya Fever Risdianto, mengatakan, kemenangan timnya karena pertahanan kolektif bagus. Timnya lebih ada peningkatan dibanding seri pertama di Jakarta.
"Kami lebih banyak memperbaiki pertahanan agar lawan mudah menerobos untuk mengahasilkan poin," kata Risdianto.
Menurut dia, timnya masih banyak yang harus diperbaiki terutama soal konsistensi ritme permainan yang perlu dijaga.
"Kami targetkan sapu bersih tiga pertandingan seri Solo. Hal ini, merupakan komitmen anak-anak untuk bisa memenangkan setiap pertandingan," katanya.
Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor:
Zaenal A.
COPYRIGHT © ANTARA 2024