Temuan Kerangka Positif AKP Wiyoko
Selasa, 18 Februari 2014 15:35 WIB
Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda DIY, AKBP dr Didiet Setioboedi, di Yogyakarta, Selasa, mengatakan, kepastian itu diperoleh berdasarkan tes DNA serta rekam medis terkait kerusakan pada gigi jenazah.
"Telah dibuktikan secara ilmiah dan tak terbantahkan, kerangka itu merupakan AKP Wiyoko," kata dia.
Adik korban, kata dia, mengaku abangnya itu pernah menambal gigi di Jakarta, yang kemudian menjadi bekal polisi mengenali bekas kerusakan korona gigi secara odontologis.
"Sementara itu dilihat dari hasil tes DNA-nya juga sesuai dengan DNA puteri AKP Wiyoko, Nimas Ayu Fajri," katanya.
Dilihat dari struktur serta warnanya, kerangka telah satu tahun tertanam di dalam tanah. Adapun ditinjau dari struktur tulang pinggul yang berbentuk oval, kerangka itu dapat disimpulkan berjenis kelamin laki-laki.
"Dilihat dari warna tulangnya sudah lama sekitar setahun bersentuhan dengan tanah. Diperkirakan memiliki usia 40-50 tahun," katanya.
Selain identifikasi forensik itu, polisi juga menemukan retakan terbuka pada tulang kepala korban, pada tujuh centimeter di bawah puncak kepala.
Pada sisi lain temuan kerangka itu, polisi juga menyidik tersangka pelaku pemukulan terhadap AKP Wiyoko. Tersangka itu berinisial AS, yang adalah bekas anggota TNI namun desersi.
"Kami juga telah melakukan koordinasi dengan Kodam III/Siliwangi. Untuk memastikan tersangka pernah menjadi anggota TNI. Sesuai keterangan memang tersangka telah dipecat pada 2009," katanya.
"Kami masih mempelajari juga apakah itu juga bermotif pencurian dengan kekerasan," katanya.
Sementara itu, istri AKP Wiyoko, Dyah Widiastuti, mengatakan dirinya optimistis kepolisian akan berhasil mengungkap tabir pembunuhan yang merenggut nyawa suaminya.
"Dari awal saya sudah punya firasat suami saya meninggal karena terbunuh. Dari dulu dia bukan seorang yang tidak disiplin dan tidak bertanggungjawab. Saya meyakini usaha kepolisian akan berhasil membuka tabir ini," kata dia.
Pewarta : Antaranews
Editor:
Totok Marwoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024