Logo Header Antaranews Jateng

Rupiah Senin Pagi pada Posisi Rp11.705

Senin, 24 Februari 2014 10:05 WIB
Image Print
ILUSTRASI (ANTARANews/ferly)


"Laju nilai tukar rupiah masih menunjukkan apresiasinya ditopang oleh beberapa data positif domestik di antaranya Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) kuartal empat 2013 yang surplus sebesar 4,4 miliar dolar AS," kata Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada hari ini di Jakarta.

Ia mengemukakan, perbaikan neraca pembayaran Indonesia itu ditopang dari defisit transaksi berjalan yang menurun cukup tajam menjadi 4 miliar dolar AS atau 1,98 persen dari PDB.

Di sisi lain, lanjut dia, laju dolar AS juga masih menunjukkan pelemahan terhadap mata uang dunia, terutama setelah pelaku pasar merespon penurunan manufaktur AS.

Kendati demikian, Reza mengatakan, laju nilai tukar rupiah dibayangi aksi ambil untung, selain itu pelaku pasar uang juga khawatir akan dirilisnya revisi UU minerba yang akan mengetatkan kebijakan larangan ekspor bahan mentah sehingga nantinya dapat mengganggu kinerja neraca perdagangan

Analis Monex Investindo Futures, Zulfirman Basir menambahkan data AS yang bervariasi meredakan kekhawatiran investor atas proyeksi kebijakan pengurangan stimulus keuangan (tapering off) the Fed.

"Sentimen AS itu memberi dorongan positif bagi mata uang negara-negara berkembang, termasuk rupiah. Rupiah mungkin akan diperdagangkan di kisaran Rp11.655-Rp11.770 per dolar AS untuk hari ini," katanya.

Pewarta :
Editor: Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2024