Wamen Dikbud: Guru TIK Tidak Dirugikan
Sabtu, 22 Maret 2014 13:04 WIB
Wamen Pendidikan dan Kebudayaan Musliar Kasim mengatakan hal itu pada seminar nasional pendidikan di Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) Solo, Sabtu.
Ia juga mengatakan begitu pula untuk perguruan tinggi yang membuka program kependidikan TIK juga tidak ada masalah. "Silakan program itu jalan terus karena tenaga pendidik untuk jurusan itu juga belum banyak," katanya.
Dikatakannya dalam kurikulum 2013 mata pelajaran TIK di SMU memang dihapuskan, bukan berarti gurunya tidak ada tugas, tetapi justru mempunyai peran yang besar dan tidak saja melayani para siswanya tetapi juga guru dan karyawan lainnya.
"Jadi nantinya guru TIK itu berfungsi seperti guru bimbingan dan penyuluhan yaitu tidak mengajar dalam kelas, tetapi harus membina sebanyak 150 siswa itu berarti jamnya sama mengajar 24 jam dan berarti sertifikasinya juga tidak akan hilang," katanya.
"Untuk itu percayalah nanti tidak ada guru yang dirugikan dan kepada guru mata pelajaran TIK diharapkan juga tugas seperti biasa. Saat ini baru ada sekitar 3.000 guru TIK padahal sekolah SMK yang memerlukan tenaga guru tersebut masih ada 26 ribu SMK," katanya.
Menyinggung mengenai pelaksanaan kurikulum 2013, Wamen mengatakan bertujuan untuk menciptakan generasi muda Indonesia menjadi produktif, inovatif, kreatif, dan efektif. Kurikulum ini juga sudah dilakukan uji coba.
"Kurikulum 2013 sudah benar dan tinggal dilaksanakan saja, dan lebih mengutamakan ketrampilan. Untuk guru nantinya juga mendapat pelatihan menenai masalah kurikulum ini," katanya.
"Kami berharap kepada seluruh guru untuk melaksanakan kurikulum 2013 ini yang mengutamakan tematik. Dan mengenai buku-buku untuk siawa juga sudah disediakan secara gratis," kata Wamen.
Menyinggung mengenai mata pelajaran bahasa Inggris untuk sekolah dasar (SD), Wamen mengatakan sebenarnya sejak kurikulum yang lama sampai kurikulum 2013 tidak ada dan ini juga tidak boleh dipaksakan.
Tetapi kalau sekolah mengajar mata pelajaran tersebut juga tidak dilarang. Mata pelajaran bahasi Inggris dalam kurikulum 2013 ada mulai sekolah menengah pertama (SMP), katanya
Pewarta : Joko Widodo
Editor:
Zaenal A.
COPYRIGHT © ANTARA 2024