Mbah Rono: Slamet Semburkan Material Abu bukan Pasir
Kamis, 18 September 2014 14:14 WIB
Letusan lava pijar Gunung Slamet terlihat dari Desa Pandansari, Paguyangan, Brebes, Jateng, Rabu (17/9). Gunung Slamet kembali mengeluarkan letusan yang disertai lava pijar dan menyebabkan hujan abu di wilayah Kabupaten Banyumas, setelah empat hari t
"Abu berbeda dengan pasir. Abu bisa tersebar jauh karena berat jenisnya lebih kecil dari pasir," katanya saat dihubungi dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kamis.
Ia mengatakan bahwa hal itu diketahui berdasarkan tinjauan lapangan terkait isu hujan pasir di sekitar Gunung Slamet pasca-erupsi yang terjadi pada Rabu (17/9).
Dalam tinjauan lapangan yang dilakukan di halaman kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Banyumas, kata dia, diperoleh sebaran abu tipis ukuran 0,1-0,2 milimeter.
"Kantor Bappeda Banyumas berjarak sekitar 20 kilometer dari pusat erupsi," katanya.
Seperti diwartakan, warga sejumlah wilayah Banyumas digegerkan dengan hujan abu yang ukurannya menyerupai pasir pasca-erupsi Gunung Slamet pada Rabu (17/9).
Salah seorang warga Desa Melung, Kecamatan Kedungbanteng, Banyumas, Budi Satrio mengatakan bahwa hujan pasir turun setelah terdengar letusan kedua dari Gunung Slamet.
"Tapi cuma sebentar, sekitar dua hingga tiga menit. Suara pasir yang berjatuhan di atap sangat keras," katanya.
Bahkan, hingga Rabu malam, sebaran material vulkanik Gunung Slamet itu menjangkau Purwokerto.
Ia mengatakan bahwa hal itu diketahui berdasarkan tinjauan lapangan terkait isu hujan pasir di sekitar Gunung Slamet pasca-erupsi yang terjadi pada Rabu (17/9).
Dalam tinjauan lapangan yang dilakukan di halaman kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Banyumas, kata dia, diperoleh sebaran abu tipis ukuran 0,1-0,2 milimeter.
"Kantor Bappeda Banyumas berjarak sekitar 20 kilometer dari pusat erupsi," katanya.
Seperti diwartakan, warga sejumlah wilayah Banyumas digegerkan dengan hujan abu yang ukurannya menyerupai pasir pasca-erupsi Gunung Slamet pada Rabu (17/9).
Salah seorang warga Desa Melung, Kecamatan Kedungbanteng, Banyumas, Budi Satrio mengatakan bahwa hujan pasir turun setelah terdengar letusan kedua dari Gunung Slamet.
"Tapi cuma sebentar, sekitar dua hingga tiga menit. Suara pasir yang berjatuhan di atap sangat keras," katanya.
Bahkan, hingga Rabu malam, sebaran material vulkanik Gunung Slamet itu menjangkau Purwokerto.
Pewarta : Sumarwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Akademisi: Deni Rono Penusuk Pencuri tidak bisa Dikenakan Pasal Pidana
12 September 2017 10:53 WIB, 2017