Logo Header Antaranews Jateng

Pemkot Semarang : Sejumlah titik masih tergenang banjir

Minggu, 9 Februari 2025 20:43 WIB
Image Print
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti bersama jajaran saat meninjau titik yang masih tergenang banjir di Kelurahan Terboyo Wetan dan Trimulyo, Semarang, Minggu (9/2/2025). (ANTARA/HO-Pemkot Semarang)

Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kota Semarang menyebutkan sejumlah titik di Kelurahan Terboyo Wetan dan Trimulyo masih tergenang banjir sebagai dampak cuaca ekstrem dengan hujan berkepanjangan sejak 29 Januari lalu.

Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu melakukan tinjauan langsung ke lokasi di Kelurahan Terboyo Wetan dan Trimulyo, Semarang, Minggu, untuk merespons keluhan warga.

Berdasarkan hasil pemantauan dan laporan warga, beberapa faktor utama yang menyebabkan genangan sulit surut di wilayah tersebut, antara lain kendala teknis pada rumah pompa dimana Rumah Pompa Sringin dan Tenggang mengalami gangguan teknis, sehingga tidak dapat beroperasi secara maksimal.

Pompa yang bekerja terus-menerus akibat curah hujan tinggi pada akhirnya mengalami kelelahan operasional.

Kemudian, drainase kawasan industri yang tidak memadai, karena banyak pabrik di sekitar Terboyo yang tidak memiliki sistem drainase sesuai kapasitas dan saluran air di sekitar industri tidak terpelihara dengan baik dan menyebabkan penyumbatan, sehingga  memperparah genangan.

Faktor ketiga, karena curah hujan tinggi dan dampak hidrologis dengan curah hujan yang terus-menerus meningkatkan volume air yang harus dipompa keluar, serta tingginya sedimentasi di sungai yang menghambat aliran air.

Dalam tinjauan tersebut, Ita, sapaan akrab Hevearita menegaskan bahwa Pemerintah Kota Semarang telah melakukan beberapa langkah konkret untuk mengatasi genangan yang terjadi.

"Percepatan perbaikan pompa di Rumah Pompa Sringin dan Tenggang agar dapat bekerja dengan kapasitas penuh. Selain itu, monitoring intensif terhadap pompa agar tidak mengalami kelelahan operasional juga terus kita lakukan," katanya.

Ia akan memperketat regulasi drainase kawasan industri bahwa pemilik pabrik diwajibkan membangun sistem drainase sesuai standar.

"Pengawasan terhadap bangunan industri yang tidak memiliki saluran pembuangan memadai akan diperketat," katanya.

Selain itu, kata dia, pengerukan sungai dan pembersihan sedimentasi juga rutin dilakukan untuk memperlancar aliran air, serta dilakukan inspeksi terhadap jalur drainase utama untuk memastikan tidak ada penyumbatan.

"Yang tidak kalah penting adalah mengedukasi masyarakat untuk tidak membuang sampah ke saluran air," katanya.

Langkah-langkah tersebut, kata dia, bukan hanya solusi jangka pendek, tetapi juga bagian dari strategi jangka panjang untuk menanggulangi banjir secara sistematis.

"Dengan adanya sinergi antara pemerintah, masyarakat dan pihak industri, diharapkan masalah banjir di Terboyo Wetan dan Trimulyo dapat ditangani," pungkasnya.



Pewarta :
Editor: Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2025