Laporan undangan dari pemimpin Korea Utara Kim Jong-un itu, seperti dilansir Kantor Berita RIA Novosti, muncul pada Sabtu dan segera dibantah kantor pers PBB pada Senin waktu setempat.

"Ada sejumlah spekulasi bahwa surat itu berisi isu-isu substantif, termasuk undangan kepada sekretaris jenderal untuk mengunjungi Republik Rakyat Demokratik Korea. Spekulasi demikian sangat tidak berdasar," demikian klarifikasi kantor pers PBB.

Menteri Luar Negeri Korea Utara menyerahkan surat Kim Jong-un kepada Ban Ki-moon pada sesi Sidang Umum PBB ke-69 di New York.

Dalam surat itu disebutkan Kim Jong-un berterimakasih kepada Sekretaris Jenderal PBB untuk pesannya yang dikirim ketika Korea Utara memperingati hari berdiri negara itu.

(Uu.I026)