Ray Rangkuti : Perppu Bisa Redam Kemarahan Masyarakat
Rabu, 1 Oktober 2014 12:25 WIB
Tolak RUU Pilkada. Sejumlah mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM), berunjuk rasa di kantor DPRD Makassar, Sulsel, Kamis (25/9). Mereka menolak RUU Pilkada yang dinilai sebagai kemunduran sistem demokrasi langsung di Indonesia. (ANTARA FOTO/Yusr
"Upaya pengembalian kepada Pilkada langsung melalui Perppu ya jangan buru-buru kita katakan bagus atau tidak, makanya kita lihat dahulu seperti apa Perppunya, tapi jika untuk meredam kemarahan publik itu bisa," kata Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA) tersebut di Jakarta, Selasa.
Perppu yang akan dikeluarkan presiden tersebut mengakomodasi Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah (UU Pilkada) secara langsung dengan sejumlah perbaikan. Namun, menurut Ray apakah pasal-pasal yang diubah nanti sesuai atau tidak perlu diperhatikan lebih lanjut.
"Tapi apakah pasal-pasal ini nanti sesuai dengan pasal-pasal lain, ini yang harus dilihat lagi," ujarnya.
Ia mengatakan untuk imbas dikeluarkannya Perppu terhadap partai-partai atau pemerintah ia belum bisa memberi komentar karena belum dipelajarinya secara mendalam.
"Efek-efeknya belum saya pelajari, apakah ini langkah yang baik, yang tepat atau tidak saya belum bisa komentar," ungkapnya.
Akan tetapi menurut Ray dengan rencana dikeluarkannya Perppu ini secara otomatis Partai Demokrat akan bertentangan dengan koalisi Merah-Putih (KMP) karena produk Pilkada oleh DPRD merupakan produk KMP.
"Jika kemarin Koalisi Indonesia Hebat melamar Demokrat tetapi sekarang Demokrat yang harus merapat ke koalisi Jokowi, kalau tidak ya bisa-bisa tidak selamat," katanya. (SDP-95/N005)
Perppu yang akan dikeluarkan presiden tersebut mengakomodasi Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah (UU Pilkada) secara langsung dengan sejumlah perbaikan. Namun, menurut Ray apakah pasal-pasal yang diubah nanti sesuai atau tidak perlu diperhatikan lebih lanjut.
"Tapi apakah pasal-pasal ini nanti sesuai dengan pasal-pasal lain, ini yang harus dilihat lagi," ujarnya.
Ia mengatakan untuk imbas dikeluarkannya Perppu terhadap partai-partai atau pemerintah ia belum bisa memberi komentar karena belum dipelajarinya secara mendalam.
"Efek-efeknya belum saya pelajari, apakah ini langkah yang baik, yang tepat atau tidak saya belum bisa komentar," ungkapnya.
Akan tetapi menurut Ray dengan rencana dikeluarkannya Perppu ini secara otomatis Partai Demokrat akan bertentangan dengan koalisi Merah-Putih (KMP) karena produk Pilkada oleh DPRD merupakan produk KMP.
"Jika kemarin Koalisi Indonesia Hebat melamar Demokrat tetapi sekarang Demokrat yang harus merapat ke koalisi Jokowi, kalau tidak ya bisa-bisa tidak selamat," katanya. (SDP-95/N005)
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Ray Rangkuti: Dukungan Nasdem dan Hanura kepada Ahok Langkah Investasi
02 April 2016 16:18 WIB, 2016
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017