Marzuki: DPR Dulu Stempel Pemerintahan Kini Pengontrol Eksekutif
Rabu, 1 Oktober 2014 14:47 WIB
Ketua DPR Marzuki Alie (FOTO ANTARA)
"Kami telah menyiapkan perangkat agar DPR yang akan datang bisa bekerja lebih baik," kata Marzuki Alie setelah mengikuti acara Peringatan Kesaktian Hari Pancasila di Monumen Pancasila Sakti, Jakarta Timur, Rabu.
Menurut Marzuki, persiapan itu antara lain terkait dengan rencana reformasi kesetjenan dewan serta rencana pembentukan badan fungsional keahlian agar kinerja legislasi semakin baik.
Tugas badan teknis itu, ujar dia, adalah membantu fungsi DPR dalam menyusun rancangan dan draf undang-undang yang merupakan tugas pokok legislatif.
Ia mengemukakan, hal itu antara lain karena DPR rata-rata terdiri atas orang-orang politik yang relatif masih ada yang sukar dalam menyelesaikan pekerjaan di bidang hukum terkait pembuatan perundangan.
Sebelumnya, Marzuki Alie mengapresiasi para peserta anggota DPR baru terpilih yang sudah mengikuti pemantapan dan pembekalan tentang wawasan kebangsaan yang digelar Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) untuk memperkuat watak dan karakter legislator tersebut.
"Di tengah proses demokratisasi yang dianut Indonesia, tanggung jawab dan tantangan tugas anggota DPR semakin berat. Dampaknya, tarik-menarik kepentingan juga bertambah kompleks. Hal ini harus disikapi secara cerdas dan bijak agar eksesnya tidak menimbulkan disharmonisasi antarlembaga negara," kata Marzuki usai penutupan pembekalan dan pemantapan bagi anggota DPR yang baru terpilih periode 2014-2019 di gedung Lemhannas, Jakarta, Jumat (5/9).
Politikus Partai Demokrat itu menyatakan, fungsi DPR sekarang relatif cukup kuat.
"Kalau dulu DPR hanya menjadi stempel pemerintahan, sekarang posisi beralih menjadi pengontrol eksekutif," katanya.
Oleh karena itu, tugas dan perannya semakin besar, lanjutnya, mau tidak mau para anggota dewan yang berkantor di Senayan untuk memperkuat kapabilitas dan wawasan lantaran ke depannya akan saling berinteraksi secara intens dengan mitra pemerintahan.
Menurut Marzuki, persiapan itu antara lain terkait dengan rencana reformasi kesetjenan dewan serta rencana pembentukan badan fungsional keahlian agar kinerja legislasi semakin baik.
Tugas badan teknis itu, ujar dia, adalah membantu fungsi DPR dalam menyusun rancangan dan draf undang-undang yang merupakan tugas pokok legislatif.
Ia mengemukakan, hal itu antara lain karena DPR rata-rata terdiri atas orang-orang politik yang relatif masih ada yang sukar dalam menyelesaikan pekerjaan di bidang hukum terkait pembuatan perundangan.
Sebelumnya, Marzuki Alie mengapresiasi para peserta anggota DPR baru terpilih yang sudah mengikuti pemantapan dan pembekalan tentang wawasan kebangsaan yang digelar Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) untuk memperkuat watak dan karakter legislator tersebut.
"Di tengah proses demokratisasi yang dianut Indonesia, tanggung jawab dan tantangan tugas anggota DPR semakin berat. Dampaknya, tarik-menarik kepentingan juga bertambah kompleks. Hal ini harus disikapi secara cerdas dan bijak agar eksesnya tidak menimbulkan disharmonisasi antarlembaga negara," kata Marzuki usai penutupan pembekalan dan pemantapan bagi anggota DPR yang baru terpilih periode 2014-2019 di gedung Lemhannas, Jakarta, Jumat (5/9).
Politikus Partai Demokrat itu menyatakan, fungsi DPR sekarang relatif cukup kuat.
"Kalau dulu DPR hanya menjadi stempel pemerintahan, sekarang posisi beralih menjadi pengontrol eksekutif," katanya.
Oleh karena itu, tugas dan perannya semakin besar, lanjutnya, mau tidak mau para anggota dewan yang berkantor di Senayan untuk memperkuat kapabilitas dan wawasan lantaran ke depannya akan saling berinteraksi secara intens dengan mitra pemerintahan.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017