Fernita : Permasalahan Kericuhan Muktamar PPP Hanya di Teknis Bukan Substansi Aklamasi
Minggu, 2 November 2014 12:54 WIB
ilustrasi Jelang Muktamar PPP Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali (kiri) berbincang dengan Ketua DPP PPP Ahmad Fahrial (kanan) saat konferensi pers rencana Muktamar PPP di kantor DPP PPP, Jakarta, Senin (27/10). (ANTARA FOTO
"Saya pikir teman-teman mau dipercepat sehingga saya langsung aklamasi (keterpilihan Djan Faridz). Ternyata teman-teman mau serius bermuktamar," kata Fernita kepada pers di Jakarta, Sabtu.
Dia mengatakan pada malam itu seluruh perwakilan DPW sudah menyatakan dukungannya kepada Djan Faridz. Fernita mencoba mempersingkat sidang dengan menyebut Djan Faridz terpilih secara aklamasi, karena agenda acara yang terlalu padat.
Tetapi respon beberapa peserta muktamar adalah tetap menginginkan agenda muktamar dijalankan secara urut.
Menurut Fernita, permasalahan hanya di teknis muktamar bukan substansi aklamasi yang menunjuk Djan Faridz sebagai ketua umum.
Sebelumnya acara Muktamar VIII PPP yang berlangsung di Hotel Grand Sahid Jakarta, Jumat malam mengalami kericuhan sesaat setelah pimpinan sidang membacakan keputusan ditetapkannya politisi PPP Djan Faridz secara aklamasi sebagai Ketua Umum DPP PPP.
Awalnya sejumlah DPW memberikan pandangannya atas laporan pertanggungjawaban DPP PPP periode 2011-2014. Mereka juga menyatakan dukungannya kepada Djan Faridz sebagai Ketua Umum PPP.
Pimpinan sidang Fernita Darwis lalu membacakan usulan poin-poin kesepakatan Muktamar yang salah satunya menetapkan keterpilihan Djan Faridz secara aklamasi sebagai ketua umum.
Sejurus kemudian, sejumlah peserta sidang berteriak bahwa pimpinan sidang telah mengamputasi agenda sidang. Meskipun secara umum seluruh DPW yang hadir menyepakati Djan Faridz terpilih secara aklamasi, namun mereka berharap agenda sidang tetap dijalankan secara utuh.
Akhirnya agenda muktamar kembali dijalankan sesuai jadwal. Menurut Fernita pemilihan ketua umum akan dilakukan Sabtu malam .
Dia mengatakan pada malam itu seluruh perwakilan DPW sudah menyatakan dukungannya kepada Djan Faridz. Fernita mencoba mempersingkat sidang dengan menyebut Djan Faridz terpilih secara aklamasi, karena agenda acara yang terlalu padat.
Tetapi respon beberapa peserta muktamar adalah tetap menginginkan agenda muktamar dijalankan secara urut.
Menurut Fernita, permasalahan hanya di teknis muktamar bukan substansi aklamasi yang menunjuk Djan Faridz sebagai ketua umum.
Sebelumnya acara Muktamar VIII PPP yang berlangsung di Hotel Grand Sahid Jakarta, Jumat malam mengalami kericuhan sesaat setelah pimpinan sidang membacakan keputusan ditetapkannya politisi PPP Djan Faridz secara aklamasi sebagai Ketua Umum DPP PPP.
Awalnya sejumlah DPW memberikan pandangannya atas laporan pertanggungjawaban DPP PPP periode 2011-2014. Mereka juga menyatakan dukungannya kepada Djan Faridz sebagai Ketua Umum PPP.
Pimpinan sidang Fernita Darwis lalu membacakan usulan poin-poin kesepakatan Muktamar yang salah satunya menetapkan keterpilihan Djan Faridz secara aklamasi sebagai ketua umum.
Sejurus kemudian, sejumlah peserta sidang berteriak bahwa pimpinan sidang telah mengamputasi agenda sidang. Meskipun secara umum seluruh DPW yang hadir menyepakati Djan Faridz terpilih secara aklamasi, namun mereka berharap agenda sidang tetap dijalankan secara utuh.
Akhirnya agenda muktamar kembali dijalankan sesuai jadwal. Menurut Fernita pemilihan ketua umum akan dilakukan Sabtu malam .
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017