Pengoperasian Rail Bus Bathara Kresna Masih Terkendala
Kamis, 4 Desember 2014 22:12 WIB
Rail Bus Bathara Kresna (Foto ANTARA/Andika Betha)
Hal ini juga terlihat ketika dilakukan uji coba pada hari Kamis yang diawali dari Stasiun Purwosari Solo ke Stasiun Wonogiri dan kembali lagi ke Stasiun Purwosari Solo.
Kendala yang dihadapi itu mulai dari bantalan rel yang sudah keropos, kondisi rel yang kecil serta banyaknya perlintasan kereta api yang tidak memiliki palang pintu. "Kondisi itu membahayakan keselamatan, baik bagi pemumpang kereta maupun bagi pengguna jalan yang lain," katanya.
Ia mengatakan, tidak hanya itu kendala yang besar juga terjadi di sekitar Kampung Sampangan Kelurahan Sangkrah Kecamatan Pasar Kliwon Solo. Di lokasi itu banyak pemukiman kumuh yang menjorok ke rel kereta api. Bahkan jarak terdekat pemukiman dengan badan kereta tidak lebih dari 30 sentimeter.
Kondisi itu membuat masinis harus beberapa kali mengurangi kecepatan kereta. Bahkan masinis juga sempat menghentikan laju kereta untuk memastikan bangunan yang menjorok tersebut tidak menggores badan kereta.
Sunarja mengatakan, pemukiman kumuh itu memang menjadi kendala yang besar dalam pengoperasian Railbus dari Solo menuju Wonogiri. Menurut dia, jumlah pemukiman itu sangatlah banyak sehingga sulit untu ditertibkan secara langsung.
"Ya sesuai dengan undang-undang, jarak antara rel kereta api dengan pemukiman standarnya adala 11,5 meter. Dengan kondisi itu para penumpang maupun kereta api yang melintas akan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.
Ia mengatakan, selain itu permasalahan yang kedua adalah banyaknya perlintasan yang tidak memiliki palang pintu.
Menurut dia, dari Purwosari hingga Wonogiri, jumlah perlintasan mencapai 174. Dari jumlah itu hanya empat petlintasan yang memiliki pintu otomatis dan dijaga oleh petugas dari PT KAI.
Dikatakan, pihaknya mengatakan dua permasalahan itu bakal segera dilaporkan kepada jajaran Pimpinan. Hal itu dilakukan agar segera ditindak lanjuti sehingga saat railbus itu dioperasikan permasalahan-permasalahan itu tidak akan kembali terjadi.
"Ya nanti untuk mengatasi masalah kita juga akan meminta bantuan kepada Pemerintah Daerah setempat untuk ikut memikirkan masalah-masalah tersebut," katanya.
Ia mengatakan, untuk masalah operasional, sampai saat ini belum ada perintah resmi untuk menjalankan kereta tersebut. Kereta bakal segera beroperasi secara reguler, setelah jalur yang ada di antara Solo-wonogiri siap.
Selain itu, pengoperasian masih menunggu penentuan besaran tarif untuk para penumpang.
Kendala yang dihadapi itu mulai dari bantalan rel yang sudah keropos, kondisi rel yang kecil serta banyaknya perlintasan kereta api yang tidak memiliki palang pintu. "Kondisi itu membahayakan keselamatan, baik bagi pemumpang kereta maupun bagi pengguna jalan yang lain," katanya.
Ia mengatakan, tidak hanya itu kendala yang besar juga terjadi di sekitar Kampung Sampangan Kelurahan Sangkrah Kecamatan Pasar Kliwon Solo. Di lokasi itu banyak pemukiman kumuh yang menjorok ke rel kereta api. Bahkan jarak terdekat pemukiman dengan badan kereta tidak lebih dari 30 sentimeter.
Kondisi itu membuat masinis harus beberapa kali mengurangi kecepatan kereta. Bahkan masinis juga sempat menghentikan laju kereta untuk memastikan bangunan yang menjorok tersebut tidak menggores badan kereta.
Sunarja mengatakan, pemukiman kumuh itu memang menjadi kendala yang besar dalam pengoperasian Railbus dari Solo menuju Wonogiri. Menurut dia, jumlah pemukiman itu sangatlah banyak sehingga sulit untu ditertibkan secara langsung.
"Ya sesuai dengan undang-undang, jarak antara rel kereta api dengan pemukiman standarnya adala 11,5 meter. Dengan kondisi itu para penumpang maupun kereta api yang melintas akan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.
Ia mengatakan, selain itu permasalahan yang kedua adalah banyaknya perlintasan yang tidak memiliki palang pintu.
Menurut dia, dari Purwosari hingga Wonogiri, jumlah perlintasan mencapai 174. Dari jumlah itu hanya empat petlintasan yang memiliki pintu otomatis dan dijaga oleh petugas dari PT KAI.
Dikatakan, pihaknya mengatakan dua permasalahan itu bakal segera dilaporkan kepada jajaran Pimpinan. Hal itu dilakukan agar segera ditindak lanjuti sehingga saat railbus itu dioperasikan permasalahan-permasalahan itu tidak akan kembali terjadi.
"Ya nanti untuk mengatasi masalah kita juga akan meminta bantuan kepada Pemerintah Daerah setempat untuk ikut memikirkan masalah-masalah tersebut," katanya.
Ia mengatakan, untuk masalah operasional, sampai saat ini belum ada perintah resmi untuk menjalankan kereta tersebut. Kereta bakal segera beroperasi secara reguler, setelah jalur yang ada di antara Solo-wonogiri siap.
Selain itu, pengoperasian masih menunggu penentuan besaran tarif untuk para penumpang.
Pewarta : Joko Widodo
Editor : Zuhdiar Laeis
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
KAI dan "rail fans" ajak masyarakat patuhi rambu-rambu di perlintasan sebidang
07 December 2020 13:42 WIB, 2020
KAI beri diskon 17 persen biaya pengiriman barang dengan "Rail Express"
07 August 2020 13:27 WIB, 2020
Cukup jauh, pelajar antusias kunjungi Rail Library di Stasiun Karangsari Banyumas
10 September 2019 14:24 WIB, 2019