Logo Header Antaranews Jateng

Pemkot Semarang: Kondisi infrastruktur ikut pengaruhi banjir

Jumat, 31 Januari 2025 21:48 WIB
Image Print
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengecek kondisi infrastruktur di salah satu perumahan. (ANTARA/HO-Pemkot Semarang)

Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah mengakui kondisi infrastruktur yang belum sepenuhnya optimal turut menjadi penyebab terjadinya banjir di wilayah tersebut, selain karena faktor alam, yakni cuaca ekstrem.

Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu di Semarang, Jumat, menyampaikan banjir di kota itu tidak hanya dipicu oleh faktor alam, tetapi juga akibat kondisi infrastruktur yang belum sepenuhnya optimal.

Untuk cuaca, kata dia, beberapa hari ini curah hujan di wilayah tersebut memang tinggi yang dipengaruhi kondisi cuaca ekstrem.

"Kota Semarang sering mengalami curah hujan tinggi, terutama pada bulan Januari-Februari, diperparah dengan fenomena cuaca global seperti La Nina dan Madden-Julian Oscillation (MJO) yang meningkatkan intensitas hujan dalam waktu singkat," kata Ita, sapaan akrabnya.

Selain faktor cuaca, kata dia, drainase perkotaan yang belum optimal menjadi penyebab terjadinya banjir di beberapa titik di ibu kota Provinsi Jawa Tengah.

"Sistem drainase di beberapa wilayah mengalami sedimentasi, penyempitan saluran, dan penyumbatan akibat sampah," katanya.

Selain itu, kata dia, beberapa rumah pompa di bawah pengelolaan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana belum beroperasi maksimal sehingga memperlambat pembuangan air.

Meluapnya sungai-sungai utama, seperti Sungai Banjir Kanal Barat, Sungai Banjir Kanal Timur, dan Sungai Tenggang, akibat debit air yang meningkat saat hujan deras, lanjut dia, juga turut memperparah banjir di daerah sekitar.

Menyikapi hal tersebut, ia menegaskan bahwa Pemkot Semarang melaksanakan berbagai program jangka pendek maupun jangka panjang.

Untuk penanganan jangka pendek, Dinas Pekerjaan Umum telah menambah pompa portabel di titik-titik rawan banjir, seperti Kaligawe, Muktiharjo Raya, dan Terminal Terboyo, serta mengoptimalkan Rumah Pompa Trimulyo, Tenggang, dan Sringin guna mempercepat pembuangan air ke laut.

"Sungai-sungai utama dan saluran drainase perkotaan terus kita lakukan pengerukan dan normalisasi untuk meningkatkan kapasitas tampung air serta mengurangi sedimentasi dan penyumbatan," katanya.

Upaya menanggulangi banjir dan rob juga dilakukan melalui perbaikan dan pembangunan tanggul laut serta percepatan proyek Tanggul Laut Semarang-Demak yang menjadi solusi jangka panjang.

Ita menegaskan penanganan banjir merupakan prioritas utama dalam pembangunan kota yang berkelanjutan.

"Kami terus berupaya memperbaiki infrastruktur, meningkatkan koordinasi dengan berbagai pihak, serta mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam menjaga lingkungan," katanya.



Pewarta :
Editor: Immanuel Citra Senjaya
COPYRIGHT © ANTARA 2025