Abbott Bersumpah Tak Istirahat Sampai Rakyatnya Merasa Aman
Rabu, 17 Desember 2014 17:23 WIB
Perdana Menteri Australia Tony Abbott (Foto: ANTARA/Widodo S. Jusuf)
"Saya tidak akan beristirahat sampai saya yakin bahwa Anda semua seaman yang bisa dijamin pemerintah kepada Anda semua," kata dia di tengah pemastian resmi dia mengenai penyelidikan atas tragedi penyanderaan di sebuah kafe di Sydney dan mengenai bagaimana penyandera yang kelahiran Iran sampai bisa mendapatkan kewarganegaraan Australia.
"Saya tak ingin rakyat Australia yang sempurna baiknya takut oleh ketuk pintu di tengah malam. Itu hal terakhir yang sayang inginkan," sambung Abbott.
"Tetapi orang yang memanjatkan kebencian, yang terkait dengan organisasi teroris atau bersama para pendukung teroris, yang memagari diri melawan negara kita dan cara hidup kita, kebebasan kita, toleransi kita, dan keterbukaan kita, ini semua yang mesti dipertanyakan."
Belum lama ini Abbot bersumpah untuk menggelar penyelidikan yang transparan mengenai mengapa si pria bersenjata bernama Man Haron Monis (50) itu tidak menjadi target pengawasan padahal dia dikenal sebagai seorang ekstremis dan punya masa lalu yang kelam.
Abbott berjanji untuk mengkaji pelajaran apa yang bisa ditarik dari yang mendahului dan di seputar penyanderaan yang membuat Monis dan dua dari 17 sandera tewas.
Pemerintah Australia akan memeriksa sirkumtansi seputar kedatangan Monis di Australia dari Iran dan alasan dia diberi suaka serta kewarganegaraan, serta informasi apa yang dimiliki pihak berwenang mengenai dia dan bagaimana informasi itu disebarkan.
Pihak berwenang juga akan mempelajari bagaimana dia sampai bisa mendapatkan senjata.
"Saya tentu menginginkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu dan ada keraguan yang menyelimuti Komite Keamanan Nasional dari Kabinet kemarin ketika kami dibriefing mengenai rincian catatan hukumnya," kata Abbott.
Hasil penyelidikan diperkirakan akan disampaikan pada akhir Januari, demikian AFP.
"Saya tak ingin rakyat Australia yang sempurna baiknya takut oleh ketuk pintu di tengah malam. Itu hal terakhir yang sayang inginkan," sambung Abbott.
"Tetapi orang yang memanjatkan kebencian, yang terkait dengan organisasi teroris atau bersama para pendukung teroris, yang memagari diri melawan negara kita dan cara hidup kita, kebebasan kita, toleransi kita, dan keterbukaan kita, ini semua yang mesti dipertanyakan."
Belum lama ini Abbot bersumpah untuk menggelar penyelidikan yang transparan mengenai mengapa si pria bersenjata bernama Man Haron Monis (50) itu tidak menjadi target pengawasan padahal dia dikenal sebagai seorang ekstremis dan punya masa lalu yang kelam.
Abbott berjanji untuk mengkaji pelajaran apa yang bisa ditarik dari yang mendahului dan di seputar penyanderaan yang membuat Monis dan dua dari 17 sandera tewas.
Pemerintah Australia akan memeriksa sirkumtansi seputar kedatangan Monis di Australia dari Iran dan alasan dia diberi suaka serta kewarganegaraan, serta informasi apa yang dimiliki pihak berwenang mengenai dia dan bagaimana informasi itu disebarkan.
Pihak berwenang juga akan mempelajari bagaimana dia sampai bisa mendapatkan senjata.
"Saya tentu menginginkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu dan ada keraguan yang menyelimuti Komite Keamanan Nasional dari Kabinet kemarin ketika kami dibriefing mengenai rincian catatan hukumnya," kata Abbott.
Hasil penyelidikan diperkirakan akan disampaikan pada akhir Januari, demikian AFP.
Pewarta : Antaranews
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Kemenangan Biden di Pilpres AS semakin dekat, Trump bersumpah melawan
07 November 2020 7:18 WIB, 2020
Terpopuler - Gadget
Lihat Juga
Prancis: Keputusan Donald Trump "Risiko Serius" bagi Tatanan Perdagangan Global
01 February 2017 6:29 WIB, 2017