TNI AU Akan Beli Jet Amfibi Lengkapi Armada Patroli Maritim
Senin, 22 Desember 2014 12:51 WIB
"Pesawat jenis BE 200 ini andal untuk kawasan perairan. Amfibi ini dapat mendarat di laut sehingga pelaku illegal fishing sulit melarikan diri," kata Kapala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia saat jumpa pers Rapim TNI 2015 di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin.
Menurut dia, pesawat bisa dilengkapi dengan persenjataan dan bisa membawa tim dan bawa peralatan, bahkan bisa membawa bom air untuk pemadaman kebakaran.
"Presiden Joko Widodo pun setuju dengan usulan pembelian pesawat tersebut," kata KSAU.
Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana TNI Marsetio menambahkan, sejatinya pesawat semacam ini pernah dimiliki Indonesia pada tahun 50-60-an. Kala itu, Indonesia memiliki pesawat buatan Rusia.
"Sangat efektif dalam isu kegiatan ilegal," imbuh Marsetio.
Presiden Joko Widodo (Jokowi), kata Marsetio, menyetujui pengadaan pesawat ini. "Beliau minta agar masalah kekuatan patroli langsung diajukan ke beliau," katanya.
Sebelumnya Presiden Jokowi mengaku geram dengan ulah kapal asing yang memasuki perairan Indonesia dan mencuri ikan. Ia kemudian memerintahkan Kementerian Keuangan RI untuk membeli kapal laut, sebagai kebutuhan operasional menjaga wilayah perairan Indonesia.
Kapal-kapal itu, kata Kepala Negara, mengoptimalkan tugas TNI dan Polri yang bertugas menjaga wilayah perbatasan. Jumlah kapal disesuaikan dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Menurut dia, pesawat bisa dilengkapi dengan persenjataan dan bisa membawa tim dan bawa peralatan, bahkan bisa membawa bom air untuk pemadaman kebakaran.
"Presiden Joko Widodo pun setuju dengan usulan pembelian pesawat tersebut," kata KSAU.
Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana TNI Marsetio menambahkan, sejatinya pesawat semacam ini pernah dimiliki Indonesia pada tahun 50-60-an. Kala itu, Indonesia memiliki pesawat buatan Rusia.
"Sangat efektif dalam isu kegiatan ilegal," imbuh Marsetio.
Presiden Joko Widodo (Jokowi), kata Marsetio, menyetujui pengadaan pesawat ini. "Beliau minta agar masalah kekuatan patroli langsung diajukan ke beliau," katanya.
Sebelumnya Presiden Jokowi mengaku geram dengan ulah kapal asing yang memasuki perairan Indonesia dan mencuri ikan. Ia kemudian memerintahkan Kementerian Keuangan RI untuk membeli kapal laut, sebagai kebutuhan operasional menjaga wilayah perairan Indonesia.
Kapal-kapal itu, kata Kepala Negara, mengoptimalkan tugas TNI dan Polri yang bertugas menjaga wilayah perbatasan. Jumlah kapal disesuaikan dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
TNI AU bentuk tim investigasi prajurit Kopasgat jatuh saat terjun payung
06 April 2023 13:45 WIB, 2023
Lettu Pnb Allan Safitra Indra Wahyudi, penerbang T-50i Golden Eagle yang gugur di Blora
19 July 2022 8:45 WIB, 2022
Jadi siswa terbaik, anak petani Kepulauan Aru wujudkan mimpi jadi TNI AU
27 August 2021 15:47 WIB, 2021
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017