Menag : Berdirinya Kemenag untuk Menjamin Semua Pemeluk Agama
Rabu, 7 Januari 2015 10:59 WIB
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (ANTARA FOTO/Andika Wahyu)
"Kemenag adalah tempat pertemuan beragam paham keagamaan," kata Menag pada Malam Tasyakuran Hari Amal Bhakti (HAB) ke-69 di Kantor Kemenag Jalan MH Thamrin, Jakarta, Selasa malam (6/1).
Indonesia merupakan negara yang pertama di dunia yang memiliki kementerian yang menangani urusan agama.
"Sejarah mencatat Indonesia yang pertama sebagai negara yang memiliki kementerian yang menangani urusan agama," katanya.
Mengutip pidato Menteri Agama Pertama RI HM Rasyidi di RRI, ia menyebutkan berdirinya Kementerian Agama untuk memelihara serta memberi jaminan kepada pemeluk agama.
"Kemenag sebagai tempat pertemuan beragam paham keagamaan," ucap Menag Lukman.
Ia menyatakan bahwa kemajemukan adalah anugerah yang patut disyukuri, karena tidak mudah mengelola kemajemukan seperti Indonesia.
"Indonesia berhasil mengatasi masalah ini, Indonesia sebagai magnet baru pelaksanaan demokrasi, serta hubungan antarpemeluk agama yang harmonis," ujar Menag.
Pada pidato tasyakuran itu ia menyatakan bahwa bidang pendidikan agama dan keagamaan cukup signifikan.
"Semula berada di pinggir kini di pusaran pendidikan nasional. Pendidikan agama sudah setara dengan umum," ujarnya.
Terkait dengan itu Menag mengapresiasi pemerintah daerah yang telah memberikan kepedulian terhadap pendidikan agama dan keagamaan melalui kebijakan pemberian anggaran yang mendukung mutu pendidikan agama dan keagamaan.
"Bantuan pemerintah kepada lembaga pendidikan agama dan keagamaan tidak menyalahi aturan, apalagi kebanyakan lembaga pendidikan ini swasta, yang kontribusinya dalam bidang pendidikan tidak perlu diragukan," katanya.
Pada acara itu Menag memberi penghargaan kepada Gubernur Jambi, Bupati Aceh Barat, Bupati Langkat, Bupati Jepara, Bupati Bulungan, Bupati Bantaing dan Wali Kota Makassar sebagai penghargaan terhadap pemerintah daerah yang peduli terhadap pendidikan Islam.
Hadir dalam acara itu sejumlah mantan Menteri Agama, yakni Prof Dr Quraish Shihab (16-03-1998 sampai 21-05-1998), Prof M Malik Fajar, M.Sc (21-05-1998-23-10-1999), Muh Maftuh Basyuni SH (20-10-2004-22-10-2009).
Indonesia merupakan negara yang pertama di dunia yang memiliki kementerian yang menangani urusan agama.
"Sejarah mencatat Indonesia yang pertama sebagai negara yang memiliki kementerian yang menangani urusan agama," katanya.
Mengutip pidato Menteri Agama Pertama RI HM Rasyidi di RRI, ia menyebutkan berdirinya Kementerian Agama untuk memelihara serta memberi jaminan kepada pemeluk agama.
"Kemenag sebagai tempat pertemuan beragam paham keagamaan," ucap Menag Lukman.
Ia menyatakan bahwa kemajemukan adalah anugerah yang patut disyukuri, karena tidak mudah mengelola kemajemukan seperti Indonesia.
"Indonesia berhasil mengatasi masalah ini, Indonesia sebagai magnet baru pelaksanaan demokrasi, serta hubungan antarpemeluk agama yang harmonis," ujar Menag.
Pada pidato tasyakuran itu ia menyatakan bahwa bidang pendidikan agama dan keagamaan cukup signifikan.
"Semula berada di pinggir kini di pusaran pendidikan nasional. Pendidikan agama sudah setara dengan umum," ujarnya.
Terkait dengan itu Menag mengapresiasi pemerintah daerah yang telah memberikan kepedulian terhadap pendidikan agama dan keagamaan melalui kebijakan pemberian anggaran yang mendukung mutu pendidikan agama dan keagamaan.
"Bantuan pemerintah kepada lembaga pendidikan agama dan keagamaan tidak menyalahi aturan, apalagi kebanyakan lembaga pendidikan ini swasta, yang kontribusinya dalam bidang pendidikan tidak perlu diragukan," katanya.
Pada acara itu Menag memberi penghargaan kepada Gubernur Jambi, Bupati Aceh Barat, Bupati Langkat, Bupati Jepara, Bupati Bulungan, Bupati Bantaing dan Wali Kota Makassar sebagai penghargaan terhadap pemerintah daerah yang peduli terhadap pendidikan Islam.
Hadir dalam acara itu sejumlah mantan Menteri Agama, yakni Prof Dr Quraish Shihab (16-03-1998 sampai 21-05-1998), Prof M Malik Fajar, M.Sc (21-05-1998-23-10-1999), Muh Maftuh Basyuni SH (20-10-2004-22-10-2009).
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Pemerintah melalui BPJS Ketenagakerjaan berikan diskon 50 persen untuk iuran
10 January 2025 15:45 WIB
Terpopuler - Umum
Lihat Juga
Kak Seto Minta Dinsos Awasi Panti agar tidak Terjadi Tindak Kekerasan
31 January 2017 15:39 WIB, 2017
Ketinggian Air Bengawan Solo di Lamongan Siaga I , Daerah Hilir diminta Waspada
31 January 2017 11:31 WIB, 2017
Khofifah Bangga Lahir dari "Rahim" NU Dibesarkan dalam Tradisi Organisasi Islam
31 January 2017 11:22 WIB, 2017
Menlu: 24 Jenazah Korban Kapal sudah Ditemukan, Delapan Siap Dipulangkan
27 January 2017 18:48 WIB, 2017
Menlu Pastikan Endah Cakrawati menjadi Korban Pesawat Jatuh di Australia
27 January 2017 17:38 WIB, 2017