Logo Header Antaranews Jateng

SMKN gratis Jateng sediakan 652 kuota untuk siswa miskin

Kamis, 20 Februari 2025 07:42 WIB
Image Print
Ketua Panitia Pendaftaran Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) SMKN Jateng dan SMKN semi boarding Hardo Sujatmiko. ANTARA/HO-Pemprov Jateng

Semarang (ANTARA) - Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri Jawa Tengah dan 15 SMKN semi boarding yang merupakan sekolah gratis menyediakan kuota pendaftaran untuk  652 siswa miskin pada tahun ajaran 2025/2026.

Ketua Panitia Pendaftaran Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) SMKN Jateng dan SMKN semi boarding Hardo Sujatmiko, di Semarang, Rabu, (19/2) menjelaskan bahwa pendaftaran dimulai pada 18 Februari-26 Maret 2025.

Ia menegaskan bahwa seluruh tahapan SPMB di SMK gratis di Jateng adalah gratis alias tidak dipungut biaya.

Begitu pula selama proses pembelajaran, kata dia, semua murid dan orang tua tidak ditarik biaya apapun karena semuanya gratis, mulai dari makan, minum, sampai seragam.

Selain istilah yang dulu penerimaan peserta didik baru (PPDB) kini SPMB, kata dia, ada yang baru dalam seleksi siswa, yakni pada proses seleksi kali ini menitikberatkan pada optimalisasi dan pemerataan serapan siswa.

Nantinya, calon siswa akan dinilai berkas administrasi terlebih dahulu. Mulai dari tingkat kemiskinan, nilai raport saat di SMP dan prestasinya.

Berbekal poin itu, calon murid bisa memantau perangkingan, kemudian bisa memilih jurusan dan sekolah yang akan dituju.

"Sehingga untuk calon murid, bisa memilih nilai saya sekian, bisa masuk SMK mana, jurusan mana, itu bisa dilihat secara real time. Baru kemudian proses pemilihan jurusan berhasil, kemudian nanti tes akademik. Itu bedanya. Tahun kemarin, daftar langsung isi jurusan," katanya.

Ia mengatakan bahwa seluruh tahapan dan informasi dapat dilihat pada laman ppdb.smknjateng.sch.id, atau pada spmb.smknjateng.sch.id.

Hardo menyebutkan SMKN Jateng berada di tiga lokasi, yakni Semarang, Pati, dan Purbalingga. Ketiganya menerapkan sistem full boarding atau asrama, yang berada pada lingkungan terpadu.

Sementara itu, 15 SMKN Semi Boarding tersebar di 15 kabupaten, yaitu SMKN 1 Demak (Kabupaten Demak), SMKN 2 Rembang (Rembang), SMKN 1 Wirosari (Grobogan), SMKN 1 Jepon (Blora), SMKN 1 Tulung (Klaten), SMKN 1 Kedawung (Sragen), SMKN 2 Wonogiri (Wonogiri).

Kemudian, SMKN 1 Purworejo (Purworejo), SMKN 2 Wonosobo (Wonosobo), SMKN 1 Punggelan (Banjarnegara), SMKN 1 Alian (Kebumen), SMKN 2 Cilacap (Cilacap), SMKN 1 Kalibagor (Banyumas), SMKN 1 Tonjong (Brebes) dan SMKN 1 Randudongkal (Pemalang).

"Yang semi boarding, di asramakan, tapi ini ada di lingkungan sekolah negeri yang sudah ditunjuk. Namun selama pembelajaran, bersama dengan sekolah reguler," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng Ainur Rojik mengatakan pembukaan SPMB SMK gratis merupakan upaya pemprov melayani siswa usia sekolah.

Diharapkan, mereka dapat mengakses pendidikan di bangku sekolah, terutama mereka dari keluarga miskin.

Ia mengatakan bahwa pelaksanaan SPMB lebih awal dibanding pendaftaran sekolah reguler karena pada 15 sekolah semi boarding menyatu pada sekolah reguler.

"Ini karena sekolah semi boarding kuotanya berada di sekolah reguler. Misalnya, SMKN Wirosari kuota 100, ini kan mengurangi daya tampung reguler. Sehingga, tidak mengganggu penerimaan murid baru yang kami mulai pada bulan Mei," katanya.

Dengan SMKN Jateng dan 15 sekolah semi boarding, ia berharap dapat mengangkat perekonomian warga miskin, melalui pendidikan dan bagi siswa yang belum lolos pada SPMB SMKN Jateng dan 15 SMKN semi boarding masih bisa mendaftar pada SPMB reguler.

Baca juga: Pemprov Jateng dan masyarakat kolaborasi bangun SMKN 1 Karangjambu



Pewarta :
Editor: Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2025