20 Penyelam Profesional Bekerja Satu Minggu untuk Buru Kotak Hitam
Jumat, 9 Januari 2015 15:32 WIB
Penyelam mencari badan pesawat Air Asia QZ8501 tertunda karena cuaca buruk dengan arus bawah laut yang tidak aman untuk penyelaman. (ANTARA FOTO/Fanny Octavianus)
Para penyelam ini dibagi ke dalam dua kelompok, dengan 10 penyelam dari tim pertama seluruhnya berasal dari Jakarta, sedangkan sepuluh penyelam lainnya berasal dari Lombok dan Kalimantan, kata komandan Regu I Indonesia Diver Ebram Harimurti di Pangkalan Udara Iskandar Pangkalan Bun, Jumat.
"Kami akan bekerja selama satu minggu, minimal dalam sehari kami akan berupaya menyelam setidaknya empat kali ke titik ekor ataupun badan pesawat yang sudah dipastikan Basarnas," kata Ebram.
Ke-20 penyelam ini adalah instruktur penyelaman dan telah berpengalaman menyelam pada berbagai bencana banjir dan kapal tenggelam di Indonesia.
Ebram mengatakan penyelamatan untuk mengangkat barang-barang dan jenazah adalah langkah pertama. Untuk soal ini, tim dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan TNI AL memberi mereka pengarahan terlebih dahulu.
"Kami juga sudah melakukan simulasi di pesawat sejenis AirAsia. Pesawatnya kan buatan Airbus, jadi kami ditunjukkan letak black box dan cara mengangkat jenazah yang masih terjebak di badan pesawat. Kami siap aksi," kata pria yang telah 20 tahun berpengalaman menyelam ini.
Dia mengatakan Basarnas telah mendeteksi benda kemungkinan badan pesawat yang di dalamnya banyak penumpang AirAsia. 10 penyelam dari tim pertama akan langsung menyelama guna memastikan hasil deteksi itu.
Namun dia belum mengetahui pasti kapal yang akan membawa ke-20 penyelam profesional itu.
"Informasinya, kami akan ke KRI Banda Aceh, tapi belum tahu apakah ada perubahan. Intinya kami akan bekerja selama tujuh hari dan mengenai operasional ditanggung Basarnas," demikian Ebram.
"Kami akan bekerja selama satu minggu, minimal dalam sehari kami akan berupaya menyelam setidaknya empat kali ke titik ekor ataupun badan pesawat yang sudah dipastikan Basarnas," kata Ebram.
Ke-20 penyelam ini adalah instruktur penyelaman dan telah berpengalaman menyelam pada berbagai bencana banjir dan kapal tenggelam di Indonesia.
Ebram mengatakan penyelamatan untuk mengangkat barang-barang dan jenazah adalah langkah pertama. Untuk soal ini, tim dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan TNI AL memberi mereka pengarahan terlebih dahulu.
"Kami juga sudah melakukan simulasi di pesawat sejenis AirAsia. Pesawatnya kan buatan Airbus, jadi kami ditunjukkan letak black box dan cara mengangkat jenazah yang masih terjebak di badan pesawat. Kami siap aksi," kata pria yang telah 20 tahun berpengalaman menyelam ini.
Dia mengatakan Basarnas telah mendeteksi benda kemungkinan badan pesawat yang di dalamnya banyak penumpang AirAsia. 10 penyelam dari tim pertama akan langsung menyelama guna memastikan hasil deteksi itu.
Namun dia belum mengetahui pasti kapal yang akan membawa ke-20 penyelam profesional itu.
"Informasinya, kami akan ke KRI Banda Aceh, tapi belum tahu apakah ada perubahan. Intinya kami akan bekerja selama tujuh hari dan mengenai operasional ditanggung Basarnas," demikian Ebram.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Basarnas: Tim Penyelam Siap Terjun Bila Ekor AirAsia Benar Ditemukan
07 January 2015 13:53 WIB, 2015
Satu Tim Penyelam Kementerian Darurat Rusia Diterjunkan Cari AirAsia
05 January 2015 12:07 WIB, 2015
Terpopuler - Umum
Lihat Juga
Kak Seto Minta Dinsos Awasi Panti agar tidak Terjadi Tindak Kekerasan
31 January 2017 15:39 WIB, 2017
Ketinggian Air Bengawan Solo di Lamongan Siaga I , Daerah Hilir diminta Waspada
31 January 2017 11:31 WIB, 2017
Khofifah Bangga Lahir dari "Rahim" NU Dibesarkan dalam Tradisi Organisasi Islam
31 January 2017 11:22 WIB, 2017
Menlu: 24 Jenazah Korban Kapal sudah Ditemukan, Delapan Siap Dipulangkan
27 January 2017 18:48 WIB, 2017
Menlu Pastikan Endah Cakrawati menjadi Korban Pesawat Jatuh di Australia
27 January 2017 17:38 WIB, 2017