"Jika komite etik KPK membutuhkan klarifikasi saya sebagai bagian dari tim (transisi Jokowi-JK) maka saya siap," kata Andi di depan Komisi II DPR RI Jakarta, Rabu.

Dia juga menegaskan siap memberikan klarifikasi ke Bareskrim Mabes Polri. Menurut dia, hal ini terkait masalah kelembagaan sehingga dirinya akan memberi klarifikasi kepada institusi sebelum menyampaikannya ke publik.

"Ini masalah etika kelembagaan, maka sebaiknya saya memberi klarifikasi kepada KPK sebelum menyampaikan ke publik," ujarnya.

Selain itu Andi juga membantah kehadirannya saat pertemuan antara elit PDI-P dengan Ketua KPK Abraham Samad di sebuah apartemen di kawasan SCBD.

Dia menjelaskan posisinya saat di tim transisi Jokowi-JK membantu Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk menyaring calon wakil presiden.

"Pak Samad (Abraham Samad) masuk dipertimbangkan sebagai cawapres namun kesulitan kami saat itu soal etika kelembagaan KPK," ujarnya.

Dia mengatakan pertimbangan tim transisi saat itu bahwa etika kepemimpinan KPK tidak memungkinkan bagi tim melakukan interaksi leluasa dengan Abraham Samad.