Ini Dua Alasan Indomobil Gandeng Furukawa Battery
Kamis, 5 Februari 2015 19:17 WIB
Pabrik tersebut dibangun dengan nilai investasi sebesar Rp600 miliar oleh perusahaan patungan antara Furukawa Battery Co Ltd dengan Indomobil Group, yang pembagiannya 51 persen dimodali perusahaan Jepang itu dan sisanya dimodali perusahaan Indonesia.
Presiden Direktur PT Indomobil Sukses Internasional Tbk, Jusak Kertowidjojo, mengungkapkan sedikitnya dua alasan mengapa ia menggandeng pabrikan baterai asal Negeri Samurai itu.
Alasan pertama yang dipaparkan Jusak kala menyampaikan kata sambutannya, ialah pasar baterai di Indonesia yang masih terbuka dan strategis.
"Indonesia ini dulu waktu saya masih SMA di Solo, semua orang naik sepeda. Kini, ketika saya pulang lagi ke Solo sudah tidak ada lagi sepeda, semua orang beralih menggunakan motor atau bahkan mobil.
"Saat ini ada sekira 85 juta motor di Indonesia, yang setiap dua tahun harus ganti aki. Sementara mobil dan truk jumlahnya sekira 88 juta, yang juga sama tiap dua tahun perlu ganti aki.
"Segala jenis kendaraan butuh baterai, makanya industri baterai sangat strategis untuk dimasuki," kata Jusak.
Kemudian alasan kedua ialah nama besar Furukawa Battery yang memang telah berkiprah selama lebih dari 100 tahun di industri baterai.
"Furukawa Battery dua tahun lalu baru saja merayakan hari jadi yang ke-100, dan tidak banyak perusahaan yang lebih dari 100 tahun, tentunya memiliki segala keunikan tersendiri.
"Itu sebabnya kami membentuk perusahaan patungan dengan Furukawa Battery," kata Jusak sebelum menutup sambutannya.
Presiden Direktur PT Indomobil Sukses Internasional Tbk, Jusak Kertowidjojo, mengungkapkan sedikitnya dua alasan mengapa ia menggandeng pabrikan baterai asal Negeri Samurai itu.
Alasan pertama yang dipaparkan Jusak kala menyampaikan kata sambutannya, ialah pasar baterai di Indonesia yang masih terbuka dan strategis.
"Indonesia ini dulu waktu saya masih SMA di Solo, semua orang naik sepeda. Kini, ketika saya pulang lagi ke Solo sudah tidak ada lagi sepeda, semua orang beralih menggunakan motor atau bahkan mobil.
"Saat ini ada sekira 85 juta motor di Indonesia, yang setiap dua tahun harus ganti aki. Sementara mobil dan truk jumlahnya sekira 88 juta, yang juga sama tiap dua tahun perlu ganti aki.
"Segala jenis kendaraan butuh baterai, makanya industri baterai sangat strategis untuk dimasuki," kata Jusak.
Kemudian alasan kedua ialah nama besar Furukawa Battery yang memang telah berkiprah selama lebih dari 100 tahun di industri baterai.
"Furukawa Battery dua tahun lalu baru saja merayakan hari jadi yang ke-100, dan tidak banyak perusahaan yang lebih dari 100 tahun, tentunya memiliki segala keunikan tersendiri.
"Itu sebabnya kami membentuk perusahaan patungan dengan Furukawa Battery," kata Jusak sebelum menutup sambutannya.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
TNI AL berhasil selamatkan dua nelayan dari gelombang tinggi di Selat Riau
14 January 2025 10:52 WIB
Terpopuler - OTOMOTIF
Lihat Juga
Nissan Perkirakan Laba Operasional Turun Setelah Ada Skandal "Inspeksi"
09 November 2017 14:44 WIB, 2017
Inilah Mitsubishi Punya 11 Model Baru, Dikeluarkan Bertahap Sampai 2020
05 November 2017 8:48 WIB, 2017
Pertama Kali di Dunia, Ferrari Perkenalkan FXX-K Evo, yang Produksinya Terbatas
02 November 2017 12:10 WIB, 2017
Banyak Model Baru oleh Manufaktur Mobil, Permintaan LGCC jadi Menguat di Indonesia
02 November 2017 12:04 WIB, 2017
Mitsubishi Memperkenalkan Eclipse Cross sebagai Model Global Pertama
02 November 2017 10:12 WIB, 2017