Mubarok : Konsolidasi Kader Demokrat di Bali bukan untuk Aklamasi SBY
Jumat, 6 Maret 2015 12:50 WIB
Ahmad Mubarok (ANTARA FOTO/Andika Wahyu)
"Sebelum kongres perlu konsolidasi, tapi konsolidasi untuk pelaksanaan kongres, bukan untuk aklamasi bagi Pak SBY sebagai Ketum PD," kata Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Ahmad Mubarok di Jakarta, Jumat.
Sehingga dengan konsolidasi pelaksaaan kongres, katanya, bisa berjalan dengan baik dan tidak terjadi kisruh.
Ia menambahkan, Ketua Umum Partai Demokrat, SBY belum tentu maju sebagai calon ketua umum. Bahkan, menurut dia, SBY saat kongres berlangsung mengajukan satu nama kepada peserta kongres untuk dipilih.
"Dalam kongres SBY belum tentu bersedia dicalonkan menjadi Ketum, dan saya lihat SBY berpikiran jernih. Bisa saja SBY bilang bukan sayalah sebagai ketum dan menyodorkan satu nama. Untuk sekarang SBY tidak boleh komentar," katanya.
Ia mengatakan, bila SBY menyatakan tidak bersedia sekarang menjadi ketua umum sebelum kongres, maka terjadi kekisruhan dan calon ketua umum PD akan berseliweran.
"Kalau SBY bilang tak sedia sekarang atau sebelum kongres, maka kandidat berseliweran dan terjadi kericuhan yang bisa mengakibatkan PD seperti Golkar dan PPP," kata dia.
Ia mengaku tidak berminat untuk menjadi Ketua Umum PD.
"Saya tidak tertarik tapi kalau panggilan sejarah, saya tidak bisa menolak. Terbuka peluang bagi siapa saja untuk maju sebagai calon ketum. Tapi jika SBY sodorkan satu nama, maka semua setuju," kata dia.
Sehingga dengan konsolidasi pelaksaaan kongres, katanya, bisa berjalan dengan baik dan tidak terjadi kisruh.
Ia menambahkan, Ketua Umum Partai Demokrat, SBY belum tentu maju sebagai calon ketua umum. Bahkan, menurut dia, SBY saat kongres berlangsung mengajukan satu nama kepada peserta kongres untuk dipilih.
"Dalam kongres SBY belum tentu bersedia dicalonkan menjadi Ketum, dan saya lihat SBY berpikiran jernih. Bisa saja SBY bilang bukan sayalah sebagai ketum dan menyodorkan satu nama. Untuk sekarang SBY tidak boleh komentar," katanya.
Ia mengatakan, bila SBY menyatakan tidak bersedia sekarang menjadi ketua umum sebelum kongres, maka terjadi kekisruhan dan calon ketua umum PD akan berseliweran.
"Kalau SBY bilang tak sedia sekarang atau sebelum kongres, maka kandidat berseliweran dan terjadi kericuhan yang bisa mengakibatkan PD seperti Golkar dan PPP," kata dia.
Ia mengaku tidak berminat untuk menjadi Ketua Umum PD.
"Saya tidak tertarik tapi kalau panggilan sejarah, saya tidak bisa menolak. Terbuka peluang bagi siapa saja untuk maju sebagai calon ketum. Tapi jika SBY sodorkan satu nama, maka semua setuju," kata dia.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017