Bupati Kutai Timur Mundur karena Ingin Jadi Guru
Senin, 9 Maret 2015 17:35 WIB
Bupati Kutai Timur Isran Noor (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
"Saya ingin konsentrasi jadi guru para petani karena saya dulu adalah penyuluh pertanian. Saya juga mungkin akan menjadi dosen di Monash University di Australia. Senin depan saya akan ke Australia," katanya di Samarinda, Senin.
Ditanya tentang apakah pengunduran dirinya terkait dengan rencana istrinya yang akan maju menjadi Bupati Kutai Timur pada 2016, maupun rencana dia ingin maju pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), dia mengatakan bahwa itu hanya isu.
"Kalau istri saya ingin maju, itu hak istri. Saya tidak pernah menyuruh dan saya juga tidak pernah melarang. Namun hingga saat ini istri belum pernah izin ke saya akan maju sebagai Bupati Kutai Timur," katanya.
Menurutnya pengunduran dirinya sebagai bupati tidak ada masalah apapun, namun dia hanya ingin menjadi warga biasa yang bebas menentukan hak dalam mengambil pekerjaan apapun.
"Saya dulu kan guru, jadi bisa saja saya akan menjadi guru. Bisa guru TK, SD, guru para petani agar bisa meningkatkan produksinya, maupun guru apa saja, termasuk menjadi dosen," katanya menegaskan.
Ditanya tentang apakah dia tidak lari dari tanggung jawab mengingat masa jabatannya belum habis, dia mengaku masing-masing kepala daerah memiliki hak untuk mundur atau tidak.
Sedangkan mengenai tanggung jawab, hal itu akan diteruskan wakilnya karena bupati dan wakil bupati adalah satu paket waktu pemilihan, sehingga jika bupatinya mengundurkan diri, maka wakilnya yang akan meneruskan tanggung jawab itu, termasuk melaporkan kepada DPRD tentang keberhasilan pembangunan yang dicapai selama ini.
Dia juga mengaku bahwa Kutai Timur telah mengalami perkembangan signifikan selama ini, sehingga saat ini dia merasa lega karena masyarakatnya sudah lebih makmur ketimbang tahun-tahun sebelumnya.
Soal jabatannya sebagai Ketua Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKSI), dia mengaku juga akan dilepaskan karena di Indonesia banyak orang yang pintar dan mampu memimpin APKASI.
Ditanya tentang apakah pengunduran dirinya terkait dengan rencana istrinya yang akan maju menjadi Bupati Kutai Timur pada 2016, maupun rencana dia ingin maju pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), dia mengatakan bahwa itu hanya isu.
"Kalau istri saya ingin maju, itu hak istri. Saya tidak pernah menyuruh dan saya juga tidak pernah melarang. Namun hingga saat ini istri belum pernah izin ke saya akan maju sebagai Bupati Kutai Timur," katanya.
Menurutnya pengunduran dirinya sebagai bupati tidak ada masalah apapun, namun dia hanya ingin menjadi warga biasa yang bebas menentukan hak dalam mengambil pekerjaan apapun.
"Saya dulu kan guru, jadi bisa saja saya akan menjadi guru. Bisa guru TK, SD, guru para petani agar bisa meningkatkan produksinya, maupun guru apa saja, termasuk menjadi dosen," katanya menegaskan.
Ditanya tentang apakah dia tidak lari dari tanggung jawab mengingat masa jabatannya belum habis, dia mengaku masing-masing kepala daerah memiliki hak untuk mundur atau tidak.
Sedangkan mengenai tanggung jawab, hal itu akan diteruskan wakilnya karena bupati dan wakil bupati adalah satu paket waktu pemilihan, sehingga jika bupatinya mengundurkan diri, maka wakilnya yang akan meneruskan tanggung jawab itu, termasuk melaporkan kepada DPRD tentang keberhasilan pembangunan yang dicapai selama ini.
Dia juga mengaku bahwa Kutai Timur telah mengalami perkembangan signifikan selama ini, sehingga saat ini dia merasa lega karena masyarakatnya sudah lebih makmur ketimbang tahun-tahun sebelumnya.
Soal jabatannya sebagai Ketua Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKSI), dia mengaku juga akan dilepaskan karena di Indonesia banyak orang yang pintar dan mampu memimpin APKASI.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
PLN pasok listrik 800 MVA untuk "smelter" nikel di Kutai Kertanegara
31 December 2021 23:21 WIB, 2021
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017