Pasek Tegaskan Pernyataan Nazarudin Fiktif
Jumat, 20 Maret 2015 17:19 WIB
I Gde Pasek Suardika (FOTO ANTARA)
Nazaruddin menyebut nama Sekjen Partai Demokrat, Edho Baskoro Yudhoyono atau Ibas menerima uang dari proyek Alat Kesehatan Universitas Udayana.
"Saya minta kepada seluruh kader Partai Demokrat untuk waspada dengan pernyataan Nazaruddin tersebut," kata Pasek di Jakarta, Jumat.
Ia menyebutkan, pernyataan Nazaruddin yang bertepatan dengan pelaksanaan Kongres PD tentu ada maksud tersendiri. Disamping itu, dirinya juga sudah menkonfirmasi kepada mantan Bendahara PT Permai Grup, Yulianis dan Yulianis menyebutkan bahwa dalam laporan keuangan PT Permai Grup tidak ada nama Ibas sama sekali.
"Saya menyatakan, pernyataan Nazaruddin itu fiktif. Nazaruddin sedang menjalankan agenda baru, bargaining baru dan ini bisa saja terkait kongres. Nazaruddin sedang disetting oleh kelompok di luar Partai Demokrat," kata Pasek.
Disebutkan anggota DPD RI itu, adanya kelompok lain yang manfaatkan Nazaruddin untuk mendegradasi dan mengobok-obok Partai Demokrat bisa dilihat dan dianalisa dari sis waktu, pernyataannya serta apa yang akan dilakukan oleh Partai Demokrat dalam waktu dekat ini.
"Dari situ ketahuan apa tujuannya. Saya lihat tujuannya untuk mendegradasi Partai Demokrat yang dibelakangnya ada kelompok tertentu," katanya.
Oleh karena itu, mantan Ketua Komisi III DPR RI mengingatkan kepada elit Partai Demokrat untuk bersatu dan melepaskan ego masing-masing demi keutuhan Partai Demokrat.
"Saya minta kader PD untuk waspada, jangan ada lagi ego dari elit-elit Partai Demokrat. Kalau masih ada ego dan menimbulkan perpecahan, maka itu sangat mudah dimasuki oleh kelompok yang ada dibelakang Nazaruddin. Kekecewaan yang mengkristal mudah dimasukin dan partai Demokrat bisa lebih parah dari Golkar. Kader demokrat harus bersatu dan sehingga tidak mudah dimasukin oleh kelompok lain yang ingin menghancurkan Partai Demokrat," demikian Pasek.
"Saya minta kepada seluruh kader Partai Demokrat untuk waspada dengan pernyataan Nazaruddin tersebut," kata Pasek di Jakarta, Jumat.
Ia menyebutkan, pernyataan Nazaruddin yang bertepatan dengan pelaksanaan Kongres PD tentu ada maksud tersendiri. Disamping itu, dirinya juga sudah menkonfirmasi kepada mantan Bendahara PT Permai Grup, Yulianis dan Yulianis menyebutkan bahwa dalam laporan keuangan PT Permai Grup tidak ada nama Ibas sama sekali.
"Saya menyatakan, pernyataan Nazaruddin itu fiktif. Nazaruddin sedang menjalankan agenda baru, bargaining baru dan ini bisa saja terkait kongres. Nazaruddin sedang disetting oleh kelompok di luar Partai Demokrat," kata Pasek.
Disebutkan anggota DPD RI itu, adanya kelompok lain yang manfaatkan Nazaruddin untuk mendegradasi dan mengobok-obok Partai Demokrat bisa dilihat dan dianalisa dari sis waktu, pernyataannya serta apa yang akan dilakukan oleh Partai Demokrat dalam waktu dekat ini.
"Dari situ ketahuan apa tujuannya. Saya lihat tujuannya untuk mendegradasi Partai Demokrat yang dibelakangnya ada kelompok tertentu," katanya.
Oleh karena itu, mantan Ketua Komisi III DPR RI mengingatkan kepada elit Partai Demokrat untuk bersatu dan melepaskan ego masing-masing demi keutuhan Partai Demokrat.
"Saya minta kader PD untuk waspada, jangan ada lagi ego dari elit-elit Partai Demokrat. Kalau masih ada ego dan menimbulkan perpecahan, maka itu sangat mudah dimasuki oleh kelompok yang ada dibelakang Nazaruddin. Kekecewaan yang mengkristal mudah dimasukin dan partai Demokrat bisa lebih parah dari Golkar. Kader demokrat harus bersatu dan sehingga tidak mudah dimasukin oleh kelompok lain yang ingin menghancurkan Partai Demokrat," demikian Pasek.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Sudaryono tegaskan pasangan Luthfi - Yasin selaras dengan Pemerintahan Prabowo
22 November 2024 14:22 WIB
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017