CSIS Prediksi Megawati Pimpin Kembali PDI Perjuangan
Kamis, 2 April 2015 8:56 WIB
Dokumentasi Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, saat memimpin rapat pembekalan anggota legislatif DPRD dari PDI P, Jakarta, Rabu (13/8). (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
"Berdasarkan sensus kami pada pimpinan PDI P di daerah pada 2015 ini, Megawati akan kembali terpilih saat Kongres PDI P 9 April di Bali mendatang," kata Fernandes dalam acara Publikasi Hasil Sensus Parpol 2015 di Kantor CSIS, Jalan Tanah Abang III, Jakarta, Rabu.
Dalam sensus tersebut, CSIS mengatakan telah mewawancarai pimpinan DPC PDIP di seluruh provinsi. Artinya hasil yang menyebut Megawati sebagai calon terkuat adalah subjektivitas dari internal partai itu sendiri.
"Dari 467 DPC yang berhasil diinterview CSIS, 320 DPC (68,5 persen) masih menyebut nama Megawati sebagai calon ketua umum periode 2015-2019," ujarnya.
Jika bicara suksesi kepemimpnan, lanjut dia, kendati Megawati masih menjadi calon terkuat, dukungan terhadap presiden kelima indonesia itu tidak mencapai 100 persen sehingga masih jauh dari kesimpulan aklamasi.
"Sebab ada sekitar 147 DPC atau 31,5 persennya tidak lagi menyebut Megawati sebagai calon ketua umum," ucapnya.
Dia menambahkan fakta ini cukup mengagetkan karena dalam Rapimnas PDI P di Semarang tahun 2014 ada keinginan untuk menetapkan kembali Megawati sebagai ketua umum secara aklamasi atau tanpa pemilihan.
"Keberanian untuk tidak ikut suara aklamasi perlu diapresiasi. Jokowi disebut secara terbuka oleh 76 DPC (16,3 persen), Puan Maharani disebut oleh 25 DPC (5,4 persen), Ganjar Pranowo 14 DPC (3 persen), Pramono Anung 11 DPC (2,4 persen)," katanya.
Kendati demikian, kata dia, perlu dipahami angka tersebut hanya dukungan awal saja karena tidak ada satupun kandidat yang melakukan manuver politik untuk mendapatkan dukungan.
Hal tersebut diakibatkan memang sejak awal kongres sudah diarahkan untuk kembali menetapkan Megawati sebagai Ketua Umum PDIP.
"Jika kompetisi dibuka dan manuver diperkenankan maka konstelasi ini sangat mungkin berubah walaupun peluang Megawati tetap yang paling besar," ujarnya.
Dalam sensus ini, CSIS bertanya langsung kepada seluruh pimpinan DPC dan DPD di 34 provinsi dan 514 kabupaten kota di Indonesia.
Namun pada akhirnya, dari 500 peneliti yang dilatih CSIS, hanya berhasil mewawancarai Ketua PDI Perjuangan di 28 provinsi dan 467 kabupaten/kota. Adapun sensus ini dilakukan pada 16-19 Februari 2015.
Dalam sensus tersebut, CSIS mengatakan telah mewawancarai pimpinan DPC PDIP di seluruh provinsi. Artinya hasil yang menyebut Megawati sebagai calon terkuat adalah subjektivitas dari internal partai itu sendiri.
"Dari 467 DPC yang berhasil diinterview CSIS, 320 DPC (68,5 persen) masih menyebut nama Megawati sebagai calon ketua umum periode 2015-2019," ujarnya.
Jika bicara suksesi kepemimpnan, lanjut dia, kendati Megawati masih menjadi calon terkuat, dukungan terhadap presiden kelima indonesia itu tidak mencapai 100 persen sehingga masih jauh dari kesimpulan aklamasi.
"Sebab ada sekitar 147 DPC atau 31,5 persennya tidak lagi menyebut Megawati sebagai calon ketua umum," ucapnya.
Dia menambahkan fakta ini cukup mengagetkan karena dalam Rapimnas PDI P di Semarang tahun 2014 ada keinginan untuk menetapkan kembali Megawati sebagai ketua umum secara aklamasi atau tanpa pemilihan.
"Keberanian untuk tidak ikut suara aklamasi perlu diapresiasi. Jokowi disebut secara terbuka oleh 76 DPC (16,3 persen), Puan Maharani disebut oleh 25 DPC (5,4 persen), Ganjar Pranowo 14 DPC (3 persen), Pramono Anung 11 DPC (2,4 persen)," katanya.
Kendati demikian, kata dia, perlu dipahami angka tersebut hanya dukungan awal saja karena tidak ada satupun kandidat yang melakukan manuver politik untuk mendapatkan dukungan.
Hal tersebut diakibatkan memang sejak awal kongres sudah diarahkan untuk kembali menetapkan Megawati sebagai Ketua Umum PDIP.
"Jika kompetisi dibuka dan manuver diperkenankan maka konstelasi ini sangat mungkin berubah walaupun peluang Megawati tetap yang paling besar," ujarnya.
Dalam sensus ini, CSIS bertanya langsung kepada seluruh pimpinan DPC dan DPD di 34 provinsi dan 514 kabupaten kota di Indonesia.
Namun pada akhirnya, dari 500 peneliti yang dilatih CSIS, hanya berhasil mewawancarai Ketua PDI Perjuangan di 28 provinsi dan 467 kabupaten/kota. Adapun sensus ini dilakukan pada 16-19 Februari 2015.
Pewarta : Ricky Prayoga
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017