"Dalam pertemuan tersebut rakyat akan mengetahui perjuangan kita dan bisa melihat apakah presiden menyetujui tuntutan mahasiswa atau tidak," kata Koordinator Pusat BEM SI Ahmad di depan Istana Merdeka, Jakarta, Kamis.

Pertemuan itu sendiri akan diadakan pada pukul 08.00 WIB pagi di Istana Negara. Mahasiswa sendiri akan diwakili sekitar 50 presiden BEM dari universitas, institut maupun sekolah tinggi di Indonesia.

Menurut Ahmad, pertemuan ini sudah disetujui oleh beberapa menteri Kabinet Kerja dan Kepala Staf Presiden Luhut Pandjaitan.

Namun, BEM SI berjanji bahwa pertemuan tersebut bukanlah akhir dari perjuangan karena menurut mereka masih banyak kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat.

Pertemuan dengan presiden adalah salah satu isi tuntutan BEM SI yang dibawa oleh 50 Presiden BEM sebagai perwakilan mahasiswa dalam pertemuan dengan Luhut Pandjaitan dan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto pada Kamis (21/5), sementara ribuan rekannya menunggu di sekitar Istana Merdeka sambil berorasi.

Adapun tuntutan para mahasiswa tersebut, yang dibacakan oleh Luhut Pandjaitan di tengah-tengah massa BEM SI, adalah menuntut pemerintah mencabut kebijakan penentuan harga BBM yang mengikuti mekanisme pasar bebas.

Selanjutnya mahasiswa meminta pemerintah mengembalikan subsidi BBM dan mendesak pemerintah mengambil alih 100 persen kekayaan dan aset Blok Mahakam ketika kontrak berakhir.

Terakhir, mahasiswa meminta untuk bertemu Presiden Jokowi pada 21 Mei, yang akhirnya akan direalisasikan pada Senin (25/5).

Pada kesempatan itu, Kepala Staf Presiden Luhut Pandjaitan sempat memberikan orasi dan berjanji akan membuat pertemuan rutin antara pemerintah dan mahasiswa untuk membahas berbagai kebijakan yang dianggap tidak prorakyat.

"Nantinya dalam pertemuan-pertemuan itu Pemerintah akan diwakili oleh beberapa staf presiden," ujar Luhut yang saat menyampaikan pidato didampingi oleh Seskab Andi Widjajanto.