Pangkostrad: Ada Pihak-Pihak yang Menginginkan Perpecahan Bangsa
Senin, 13 Juli 2015 13:31 WIB
Panglima Komando Strategi Angkatan Darat (Pangkostrad), Letjen TNI Mulyono (ANTARA FOTO/Ampelsa )
"Saya minta seluruh prajurit Kostrad untuk tidak terprovokasi akibat kejadian ini. Kita doakan saja rekan yang sakit dapat segera sembuh dan yang meninggal dunia arwahnya diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa," ujar Mulyono di Markas Kostrad, Gambir, Jakarta, Senin.
Menurut Pangkostrad, ada pihak-pihak yang menginginkan perpecahan bangsa. "Prajurit Kostrad jangan terpancing oknum-oknum yang ingin memecah persatuan dan kesatuan bangsa," kata Mulyono.
Mulyono yakin para prajuritnya tidak akan melanggar perintah. "Saya bangga karena kalian semua profesional dan taat hukum," kata dia.
Namun dia berjanji akan menindak tegas pasukannya jika bertindak di luar ketentuan.
Mulyono meminta pasukannya mempercayakan penanganan kasus yang menewaskan Pratu Aspin Mallobasang dan melukai Pratu Fatku Rahman ini kepada polisi karena mengandung unsur tindak kriminal murni.
"Yakinlah kasus ini bisa ditangani oleh pihak kepolisian," kata dia.
Penganiayaan terjadi Minggu (12/7) pukul 01.30 WITA di sekitar lapangan Syekh Yusuf di Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Makassar, Sulawesi Selatan.
Dua prajurit Kostrad yaitu Pratu Aspin Mallobasang dari Yonif L433/JS dan Pratu Fatku Rahman dari Brigif L-3/K, yang sedang cuti Lebaran gelombang pertama di Gowa, menyaksikan festival bedug di daerah parkir lapangan Syekh Yusuf.
Selagi meminum kopi, mereka berdua didatangi sekitar 20 orang yang salah satunya menanyakan apakah mereka anggota TNI atau polisi.
Korban kemudian menjawab bahwa mereka tentara, dan setelah itu tanpa orang-orang itu menganiaya dan menikam dua anggota Kostrad itu.
"Pratu Fatku Rahman menderita luka tusuk di punggung dan perut, sementara Pratu Aspin mengalami luka tusuk di dada kiri. Kondisi Fatku sudah berangsur sehat, namun Aspin tidak tertolong dan meninggal dunia Minggu (12/7) pukul 07.40 WITA," kata Pangkostrad.
Menurut Pangkostrad, ada pihak-pihak yang menginginkan perpecahan bangsa. "Prajurit Kostrad jangan terpancing oknum-oknum yang ingin memecah persatuan dan kesatuan bangsa," kata Mulyono.
Mulyono yakin para prajuritnya tidak akan melanggar perintah. "Saya bangga karena kalian semua profesional dan taat hukum," kata dia.
Namun dia berjanji akan menindak tegas pasukannya jika bertindak di luar ketentuan.
Mulyono meminta pasukannya mempercayakan penanganan kasus yang menewaskan Pratu Aspin Mallobasang dan melukai Pratu Fatku Rahman ini kepada polisi karena mengandung unsur tindak kriminal murni.
"Yakinlah kasus ini bisa ditangani oleh pihak kepolisian," kata dia.
Penganiayaan terjadi Minggu (12/7) pukul 01.30 WITA di sekitar lapangan Syekh Yusuf di Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Makassar, Sulawesi Selatan.
Dua prajurit Kostrad yaitu Pratu Aspin Mallobasang dari Yonif L433/JS dan Pratu Fatku Rahman dari Brigif L-3/K, yang sedang cuti Lebaran gelombang pertama di Gowa, menyaksikan festival bedug di daerah parkir lapangan Syekh Yusuf.
Selagi meminum kopi, mereka berdua didatangi sekitar 20 orang yang salah satunya menanyakan apakah mereka anggota TNI atau polisi.
Korban kemudian menjawab bahwa mereka tentara, dan setelah itu tanpa orang-orang itu menganiaya dan menikam dua anggota Kostrad itu.
"Pratu Fatku Rahman menderita luka tusuk di punggung dan perut, sementara Pratu Aspin mengalami luka tusuk di dada kiri. Kondisi Fatku sudah berangsur sehat, namun Aspin tidak tertolong dan meninggal dunia Minggu (12/7) pukul 07.40 WITA," kata Pangkostrad.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017