Taliban Tunjuk Pemimpin Barunya, Mullah Akhtar Mansour
Jumat, 31 Juli 2015 12:39 WIB
Mullah Mohammad Omar telah dinyatakan meninggal dunia dan kini Taliban memiliki pemimpin baru Mullah Akhtar Mansour (Reuters)
"Setelah kematian (Omar) dewan syuro dan majelis pakar Islam negeri ini, setelah melewati konsultasi yang lama, menunjuk sahabat terdekat dan terpercaya yang juga mantan deputinya (Omar), Mullah Akhtar Mansour, sebagai pemimpin," kata Taliban dalam pernyataan lewat posting berbahasa Pashto di lamannya.
Kemarin, pemerintah Afghanistan setelah mengutip sumber-sumber anonim pemerintah dan Taliban menyatakan Mullah Omar telah meninggal dunia tahun lalu di Pakistan.
Taliban sendiri secara resmi belum memastikan kematian pemimpin spiritual mereka yang tak pernah terlihat di publik sejak invasi pimpinan AS ke Afghanistan pada 2001 yang membuat pemerintahan Taliban di Kabul tumbang.
"Pemerintah Republik Islam Afghanistan, berdasarkan informasi yang kredibel, memastikan bahwa Mullah Mohammad Omar, pemimpin Taliban telah meninggal dunia pada April 2013 di Pakistan," umum istana kepresidenan Afghanistan seperti dikutip AFP.
Kemarin, pemerintah Afghanistan setelah mengutip sumber-sumber anonim pemerintah dan Taliban menyatakan Mullah Omar telah meninggal dunia tahun lalu di Pakistan.
Taliban sendiri secara resmi belum memastikan kematian pemimpin spiritual mereka yang tak pernah terlihat di publik sejak invasi pimpinan AS ke Afghanistan pada 2001 yang membuat pemerintahan Taliban di Kabul tumbang.
"Pemerintah Republik Islam Afghanistan, berdasarkan informasi yang kredibel, memastikan bahwa Mullah Mohammad Omar, pemimpin Taliban telah meninggal dunia pada April 2013 di Pakistan," umum istana kepresidenan Afghanistan seperti dikutip AFP.
Pewarta : Antaranews
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
SGM Eksplor bersama mitra ritel lokal salurkan dukungan akses nutrisi anak
31 January 2023 15:05 WIB, 2023
SGM Eksplor hadirkan Gerakan Tunjuk Tangan untuk Generasi Maju Indonesia
14 December 2022 18:40 WIB, 2022
Terpopuler - Gadget
Lihat Juga
Prancis: Keputusan Donald Trump "Risiko Serius" bagi Tatanan Perdagangan Global
01 February 2017 6:29 WIB, 2017