"Aplikasi ini bukan hanya bermain piano, tapi juga bagaimana cara pembelajaran dasarnya, sampai ada sejarah tentang alat musik ini," ujarnya ketika ditemui di kampus Untag Surabaya, Rabu.

Dengan hadirnya aplikasi berbasis android ini, kata dia, diharapkan anak-anak bisa mahir bermain piano tanpa harus mengeluarkan biaya mahal untuk membayar tenaga pendidik.

Mahasiswa semester tujuh tersebut mengatakan, pembuatan aplikasi ini juga merupakan tugas akhir dari perkuliahannya dan membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk membuatnya menjadi sempurna.

"Proses pembuatan aplikasi ini membutuhkan waktu hingga lima bulan, tiga bulan di antaranya untuk memasukkan chord karena harus mengerti tuts, fungsi dan yang paling penting gambarnya dibuat semenarik mungkin untuk anak-anak," ucapnya.

Pemuda 23 tahun tersebut mengatakan, banyak aplikasi yang dijual di "google play store" android untuk bermain piano, namun kebanyakan berkutat pada permainannya saja.

"Kalau ini bedanya tidak hanya bermain, tapi juga belajar, termasuk ada penjelasan tentang sejarah piano. Sehingga anak yang memainkannya juga menambah ilmu dari aplikasi ini," katanya.

Ia juga mengaku sengaja membuat aplikasi dengan sasaran anak-anak karena daya mengingatnya lebih baik dan suka bermain sembari belajar.

Mahasiswa jurusan Teknik Informatika tersebut menjelaskan penelitian ini menggunakan perancangan metodologi penelitian perangkat lunak menggunakan metode pretotipe, sedangkan untuk pemodelan datanya menggunakan metode berorientasi objek.

"Alat bantu yang digunakan untuk menganalisis penyusunan menggunakan Unified Modelling Language. Kemudahan yang didapatkan dalam aplikasi ini adalah bertambahnya alat bantu untuk belajar yang sebelumnya hanya menggunakan buku," katanya.

Sementara itu, salah seorang anak yang sudah belajar menggunakan aplikasi ini, yakni Danastri Hanifa Mahira mengaku senang dengan adanya permainan piano di aplikasi.

"Enaknya bisa belajar dan bermain, sambil lihat-lihat gambar di android," kata bocah berusia enam tahun itu.