"Rencananya kegiatan ini tidak hanya dilaksanakan di Semarang tetapi juga di beberapa kota lain yaitu Solo, Mataram, Makassar, Purwokerto, Bengkulu, Bogor, Balikpapan, dan Banjarmasin," kata Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional IV Jateng-DIY Santoso Wibowo di Semarang, Selasa.

Menurutnya, sebagai industri yang relatif baru tumbuh, perbankan syariah memandang perlu mengadakan ekspo tersebut.

"Industri perbankan dan keuangan syariah nasional perlu terus melakukan sosialisasi dan edukasi publik agar produk serta jasa layanan syariah yang semakin beragam dan berdaya saing dapat dikenal dan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," katanya.

Tujuan lain adalah agar perbankan syariah juga dapat berkontribusi secara nyata dan optimal dalam pertumbuhan dan perkembangan perekonomian nasional yang berkesinambungan.

Berdasarkan data OJK posisi bulan Mei 2015, industri perbankan syariah terdiri atas 12 bank umum syariah, 22 unit usaha syariah yang dimiliki oleh bank umum konvensional, dan 162 BPR syariah dengan total aset sebesar Rp272,389 triliun dengan pangsa 4,67 persen.

Khusus untuk wilayah Jateng dan DIY, total aset, pembiayaan, dan dana pihak ketiga untuk bank umum syariah dan unit usaha syariah masing-masing sebesar Rp19,94 triliun, Rp15,06 triliun, dan Rp14,65 triliun.

Sedangkan khusus Kota Semarang, perbankan syariah telah menyalurkan pembiayaan perbankan syariah sebesar Rp4,43 triliun dan menghimpun dana pihak ketiga sebesar Rp4,56 triliun.

Sementara itu, kegiatan IB Vaganza khusus di Kota Semarang akan dilaksanakan selama empat hari yaitu tanggal 20-23 Agustus di Mal Ciputra. Pembukaan rencananya akan langsung dilakukan oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

Untuk capaian target pada tahun ini meningkat dibandingkan realisasi transaksi pada kegiatan serupa yang dilaksanakan pada tahun 2013 lalu. Jika pada dua tahun lalu realisasi transaksi baik penghimpunan dana maupun penyaluran dana mencapai Rp30 miliar, untuk tahun ini diharapkan meningkat menjadi Rp40-50 miliar.