Kabasarnas: Evakuasi Korban Trigana Dilakukan dengan Cara Jaring
Selasa, 18 Agustus 2015 16:29 WIB
Petugas menunjukkan foto udara lokasi kecelakaan pesawat Trigana Air di Kantor Basarnas, Jakarta, Selasa (18/8). Basarnas menyatakan sebanyak 54 jenazah korban telah ditemukan dan segera dilakukan evakuasi menggunakan helikopter milik Freeport dari l
"Evakuasi besok itu akan dilakukan dengan cara sistem jala netting gabung dengan sistem hoist (kerekan), karena itu saya pikir yang paling efektif," kata Bambang saat memberikan keterangan pers di Gedung Base Ops Lanud Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa sore.
Bambang yang didampingi Menhub Ignasius Jonan, Kapolda Papua Brigjen Pol Paulus Waterpauw, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Fransen G Siahaan dan Danlanud Kol Pnb I Made Susila dan sejumlah pejabat lainnya mengatakan dengan menggunakan kedua sistem cara angkut itu, evakuasi korban lebih tepat dari pada menggunakan cara lainnya.
"Besok kita akan lakukan evakuasi dengan cara itu, tentunya pada saat cuaca baik. Dengan menggunakan helikopter tujuan Oksibil. Nah, nanti kalau sudah di Oksibil, ke-54 jenazah itu, ada dua alternatif, apakah sebagian dibawa ke Jayapura dan sebagian tinggal, atau semuanya ke Jayapura," katanya.
Bambang berharap alternatif kedua yang akan dipakai, hanya saja tergantung dari negosiasi tim pencarian dengan keluarga agar hal itu jelas sehingga proses selanjutnya bisa lebih lancar.
"Saya harap semuanya dikirim ke Jayapura, sehingga tim DVI bisa melakukan identifikasi dengan baik dan benar. Nanti setelah itu, akan kita kirim kembali ke keluarga korban sampai ke ujung dunia pun akan kira berikan, antar sampai tiba, jadi besok fokus kita di situ," katanya.
Mengenai batas waktu bagi komando operasi, kata Bambang, terhitung sampai jenazah tiba di Jayapura, masuk ke ambulan dan tiba di RS Bhayangkara maka komando secara otomatis akan diambil alih oleh Kapolda Papua.
"Komando pengendalian beralih ke Kapolda Papua dan jajarannya setelah korban pesawat tiba di rumah sakit. Di sini juga peran utama dari pihak Trigana Air diperlukan untuk para keluarga korban dalam hal ini mengenai hak-hak mereka," katanya.
Bambang yang didampingi Menhub Ignasius Jonan, Kapolda Papua Brigjen Pol Paulus Waterpauw, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Fransen G Siahaan dan Danlanud Kol Pnb I Made Susila dan sejumlah pejabat lainnya mengatakan dengan menggunakan kedua sistem cara angkut itu, evakuasi korban lebih tepat dari pada menggunakan cara lainnya.
"Besok kita akan lakukan evakuasi dengan cara itu, tentunya pada saat cuaca baik. Dengan menggunakan helikopter tujuan Oksibil. Nah, nanti kalau sudah di Oksibil, ke-54 jenazah itu, ada dua alternatif, apakah sebagian dibawa ke Jayapura dan sebagian tinggal, atau semuanya ke Jayapura," katanya.
Bambang berharap alternatif kedua yang akan dipakai, hanya saja tergantung dari negosiasi tim pencarian dengan keluarga agar hal itu jelas sehingga proses selanjutnya bisa lebih lancar.
"Saya harap semuanya dikirim ke Jayapura, sehingga tim DVI bisa melakukan identifikasi dengan baik dan benar. Nanti setelah itu, akan kita kirim kembali ke keluarga korban sampai ke ujung dunia pun akan kira berikan, antar sampai tiba, jadi besok fokus kita di situ," katanya.
Mengenai batas waktu bagi komando operasi, kata Bambang, terhitung sampai jenazah tiba di Jayapura, masuk ke ambulan dan tiba di RS Bhayangkara maka komando secara otomatis akan diambil alih oleh Kapolda Papua.
"Komando pengendalian beralih ke Kapolda Papua dan jajarannya setelah korban pesawat tiba di rumah sakit. Di sini juga peran utama dari pihak Trigana Air diperlukan untuk para keluarga korban dalam hal ini mengenai hak-hak mereka," katanya.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Basarnas evakuasi tiga nelayan korban kecelakaan perahu di Cilacap, dua selamat
02 August 2024 14:07 WIB
Terpopuler - Umum
Lihat Juga
Kak Seto Minta Dinsos Awasi Panti agar tidak Terjadi Tindak Kekerasan
31 January 2017 15:39 WIB, 2017
Ketinggian Air Bengawan Solo di Lamongan Siaga I , Daerah Hilir diminta Waspada
31 January 2017 11:31 WIB, 2017
Khofifah Bangga Lahir dari "Rahim" NU Dibesarkan dalam Tradisi Organisasi Islam
31 January 2017 11:22 WIB, 2017
Menlu: 24 Jenazah Korban Kapal sudah Ditemukan, Delapan Siap Dipulangkan
27 January 2017 18:48 WIB, 2017
Menlu Pastikan Endah Cakrawati menjadi Korban Pesawat Jatuh di Australia
27 January 2017 17:38 WIB, 2017