Europol Lacak 30.000 Tersangka Penyelundup Manusia
Kamis, 17 September 2015 7:55 WIB
Ilustrasi- Korban penyelundupan manusia Sandra Waworuntu memberikan keterangan kepada media mengenai dukungannya untuk undang-undang menentang penyelundupan manusia di depan pengadilan federal, New York, Amerika Serikat, Sabtu (22/3). Waworuntu, korb
Rob Wainwright mengatakan penemuan 71 mayat di belakang sebuah mobil truk di Austria bulan lalu mendorong Europol untuk menjalankan operasi besar-besaran terhadap penyelundupan manusia serta mengindentifikasi jumlah tersangka --yang jauh lebih besar dibandingkan yang dipikirkan badan itu sebelumnya, lapor Reuters.
"Insiden tragis di Austria itu merupakan gejala ledakan masalah kejahatan yang sedang kami selidiki sekarang," katanya kepada Reuters. "Ribuan penjahat berbondong-bondong ke posisi ini, yakni pergerakan massal para migran dan pengungsi."
"Tahun ini saja kami telah mengumpulkan informasi terkait sekitar 30.000 tersangka penjahat dan rekanan mereka yang terlibat dalam kasus ini. Itu menunjukkan betapa besarnya kegiatan kejahatan yang sedang berlangsung pada saat ini," ujarnya.
Europol, yang memiliki anggota sekitar 950 orang yang bekerja di luar Den Haag, sedang mengkoordinasikan 1.400 penyelidikan berbeda terkait penyelundupan manusia di seluruh kontinen, kata Wainwright.
Gelombang orang-orang yang mengungsikan diri dari konflik-konflik di Timur Tengah dan Afrika telah membuat Eropa bergelut dengan krisis pengungsi terburuk yang pernah dihadapinya sejak Perang Dunia Kedua dan memberi peluang menguntungkan bagi para penyelundup manusia.
Penemuan mayat-mayat di sebuah truk yang terbengkalai di Austria pada 28 Agustus menyoroti bahaya yang dihadapi oleh mereka yang berusaha mencapai Eropa dari negara-negara tempat para korban berasal, seperti Afghanistan, Suriah dan Irak.
"Insiden tragis di Austria itu merupakan gejala ledakan masalah kejahatan yang sedang kami selidiki sekarang," katanya kepada Reuters. "Ribuan penjahat berbondong-bondong ke posisi ini, yakni pergerakan massal para migran dan pengungsi."
"Tahun ini saja kami telah mengumpulkan informasi terkait sekitar 30.000 tersangka penjahat dan rekanan mereka yang terlibat dalam kasus ini. Itu menunjukkan betapa besarnya kegiatan kejahatan yang sedang berlangsung pada saat ini," ujarnya.
Europol, yang memiliki anggota sekitar 950 orang yang bekerja di luar Den Haag, sedang mengkoordinasikan 1.400 penyelidikan berbeda terkait penyelundupan manusia di seluruh kontinen, kata Wainwright.
Gelombang orang-orang yang mengungsikan diri dari konflik-konflik di Timur Tengah dan Afrika telah membuat Eropa bergelut dengan krisis pengungsi terburuk yang pernah dihadapinya sejak Perang Dunia Kedua dan memberi peluang menguntungkan bagi para penyelundup manusia.
Penemuan mayat-mayat di sebuah truk yang terbengkalai di Austria pada 28 Agustus menyoroti bahaya yang dihadapi oleh mereka yang berusaha mencapai Eropa dari negara-negara tempat para korban berasal, seperti Afghanistan, Suriah dan Irak.
Pewarta : Antaranews
Editor : Mugiyanto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Wuhan dorong WHO lacak kaitan COVID-19 dengan Pekan Olahraga Militer Dunia
18 January 2021 12:32 WIB, 2021
Terpopuler - Gadget
Lihat Juga
Prancis: Keputusan Donald Trump "Risiko Serius" bagi Tatanan Perdagangan Global
01 February 2017 6:29 WIB, 2017