Tunggal Putri Beatrice Gumulya Melenggang ke Babak Kedua
Rabu, 23 September 2015 17:08 WIB
ilustrasi
Beatrice yang menjadi unggulan keempat pada turnamen tersebut pada game pertama terus unggul dalam menyelesaikan game ini dengan skor 6-3.
Petenis andalan Indonesia ini pada game kedua hampir terkejar dalam mengumpulan poin kedudukan 4-3. Namun, dengan pukulan "forehand" yang keras akhirnya menyelesaikan set kedua skor 6-3.
Pada babak kedua, Beatrice akan bertemu petenis Malaysia, Jawairah Noordin yang terlebih dulu lolos ke babak kedua setelah menyingkirkan petenis Tiongkok Yugi Sheng skor 7-5 6-1.
"Saya sempat kurang fokus terutama pada set kedua sehingga sering melakukan kesalahan sendiri," kata Beatrice usai pertandingan.
Namun, Beatrice kemudian bisa kembali fokus ke pertandingan untuk menyelesaikan game kedua.
"Lawan dari Jepang memiliki pukulan bagus, tetapi saya tekan mereka sering melakukan kesalahan," kata Beatrice.
Petenis Indonesia lainnya yang berhasil lolos ke babak kedua Jessy Rompies setelah mengalahkan pemain Taiwan Sing Le Fa Chiang dua game langsung 6-0 7-5, kemudian disusul Deria Nur Haliza yang mengandaskan pemain India Kanika Vaidya skor 6-3 6-1.
Deria yang pernah menjadi petenis nomor satu junior nasional saat mengahadapi petenis India Kanika Vaidya berjalan seru karena keduanya tampil ulet dan sering terjadi reli panjang.
Deria yang memiliki pukulan baik forehand maupun backhand yang keras dan mematikan itu, membuat petenis India sering melakukan dalam pengembalian bola tidak sempurna. Set pertama Deria akhirnya mampu unggul 6-3.
Memasuki babak kedua, Deria bermain konsisten dengan menempatan bola yang akurat di sudut-sudut lapangan lawan yang tidak mampu dijangkau Kanika.
Deria yang masih berusia 18 tahun pada 8 Juni 2015 itu, akhirnya mampu menyelesaikan set kedua dengan angka 6-1. Pada babak kedua akan menantang unggulan kedua dari Jepang Knami Rsuji yang lolos duluan setelah menyingkirkan petenis Indonesia Lavinia Tananta.
"Saya pada game pertam kurang percaya diri sehingga sering melakukan kesalahan sendiri. Petenis India pukulannya bagus," kata Deria yang mengaku asli asal Grobogan Jawa Tengah.
Deria pada game kedua memperbaiki permainan dengan bermain lebih agresif, sehingga mampu menekan lawan dan menyelesaikan dengan skor 6-1.
"Pada babak kedua saya akan bertemu unggulan kedua asal Jepang itu, pernah bertemu dan saya kalah. Namun, saya akan bermain agresif untuk mengalahkan dia," kata Deria.
Petenis Indonesia lainnya, Vita Taher gagal mengikuti jejak Beatrice, Jessy, dan Deria, karena dia harus mengakui keunggulan pemain Belanda, Chayenne Ewijk dengan bermain tidak set skor 4-8,6-3,2-6. Monica Putri Kusuma Wardani juga gagal ke babak selanjutnya setelah dikalahkan petenis Jepang Haruka Kaji 0-6,1-6.
Petenis lainnya yang lolos babak kedua yakni Pei Chi Lee dari Taiwan yang berhasil mengandaskan Yu Ting Hasieh teman satu negaranya, skor 6-3 6-4, Hsin Yuan Shih (Taiwan) juga lolos setelah mengalahkan Ina Kaufinger (Jerman) skor 6-3 6-4.
Petenis andalan Indonesia ini pada game kedua hampir terkejar dalam mengumpulan poin kedudukan 4-3. Namun, dengan pukulan "forehand" yang keras akhirnya menyelesaikan set kedua skor 6-3.
Pada babak kedua, Beatrice akan bertemu petenis Malaysia, Jawairah Noordin yang terlebih dulu lolos ke babak kedua setelah menyingkirkan petenis Tiongkok Yugi Sheng skor 7-5 6-1.
"Saya sempat kurang fokus terutama pada set kedua sehingga sering melakukan kesalahan sendiri," kata Beatrice usai pertandingan.
Namun, Beatrice kemudian bisa kembali fokus ke pertandingan untuk menyelesaikan game kedua.
"Lawan dari Jepang memiliki pukulan bagus, tetapi saya tekan mereka sering melakukan kesalahan," kata Beatrice.
Petenis Indonesia lainnya yang berhasil lolos ke babak kedua Jessy Rompies setelah mengalahkan pemain Taiwan Sing Le Fa Chiang dua game langsung 6-0 7-5, kemudian disusul Deria Nur Haliza yang mengandaskan pemain India Kanika Vaidya skor 6-3 6-1.
Deria yang pernah menjadi petenis nomor satu junior nasional saat mengahadapi petenis India Kanika Vaidya berjalan seru karena keduanya tampil ulet dan sering terjadi reli panjang.
Deria yang memiliki pukulan baik forehand maupun backhand yang keras dan mematikan itu, membuat petenis India sering melakukan dalam pengembalian bola tidak sempurna. Set pertama Deria akhirnya mampu unggul 6-3.
Memasuki babak kedua, Deria bermain konsisten dengan menempatan bola yang akurat di sudut-sudut lapangan lawan yang tidak mampu dijangkau Kanika.
Deria yang masih berusia 18 tahun pada 8 Juni 2015 itu, akhirnya mampu menyelesaikan set kedua dengan angka 6-1. Pada babak kedua akan menantang unggulan kedua dari Jepang Knami Rsuji yang lolos duluan setelah menyingkirkan petenis Indonesia Lavinia Tananta.
"Saya pada game pertam kurang percaya diri sehingga sering melakukan kesalahan sendiri. Petenis India pukulannya bagus," kata Deria yang mengaku asli asal Grobogan Jawa Tengah.
Deria pada game kedua memperbaiki permainan dengan bermain lebih agresif, sehingga mampu menekan lawan dan menyelesaikan dengan skor 6-1.
"Pada babak kedua saya akan bertemu unggulan kedua asal Jepang itu, pernah bertemu dan saya kalah. Namun, saya akan bermain agresif untuk mengalahkan dia," kata Deria.
Petenis Indonesia lainnya, Vita Taher gagal mengikuti jejak Beatrice, Jessy, dan Deria, karena dia harus mengakui keunggulan pemain Belanda, Chayenne Ewijk dengan bermain tidak set skor 4-8,6-3,2-6. Monica Putri Kusuma Wardani juga gagal ke babak selanjutnya setelah dikalahkan petenis Jepang Haruka Kaji 0-6,1-6.
Petenis lainnya yang lolos babak kedua yakni Pei Chi Lee dari Taiwan yang berhasil mengandaskan Yu Ting Hasieh teman satu negaranya, skor 6-3 6-4, Hsin Yuan Shih (Taiwan) juga lolos setelah mengalahkan Ina Kaufinger (Jerman) skor 6-3 6-4.
Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : hernawan
Copyright © ANTARA 2024